Mohon tunggu...
Budi Setiawan
Budi Setiawan Mohon Tunggu... -

Sesuatu yang kita sebut 'nasib' itu bukanlah sebuah keadaan yang permanen. Dia sangat lentur, luwes,dan reaktif. Dia berespon kepada kualitas sikap dan tindakan-tindakan kita, tanpa menyumbangkan pendapatnya sendiri. Dia 'nasib' itu, berupaya sangat netral, meskipun sebetulnya dia sangat berpihak kepada keberhasilan dan kebahagiaan kita (MT). Detail about me in http://budirich.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Ketika Kebahagiaan Itu Harus Diciptakan Bukan Dicari...

8 Januari 2010   10:18 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:34 1435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

[caption id="attachment_50514" align="alignnone" width="300" caption="Pencarian itu akan terus berlanjut..."][/caption]

What I Do?

Terkadang mencapai suatu target yang telah kita petakan sekalipun hanya mampu menciptakan kebahagiaan sesaat. Tetapi pada saat euphoria kebahagiaan itu telah terkikis bahkan menghilang. Kita akan dihadapkan pada masa transisi antara menggali sisa-sisa kebahagiaan karena target telah tercapai dan mengumpulkan tenaga-tenaga baru untuk menundukkan target-target berikutnya. Mungkin ini akan terjadi terus-menerus, sampai kita menjadi target malaikan Izrail yang akan mencabut nyawa kita.

Hal ini akan diperparah, tatkala kita hanya merumuskan target-target dunia, yang jikalau kita sadari hanya suatu fatamorgana, karena semua itu hanya akan melahirkan kebahagiaan sesaat, kebahagiaan yang terbatas pada ruang dan waktu.

Kita akan bingung, hampa bahkan stress ketika mengalami kondisi seperti ini. Setidaknya inilah yang sedang aku rasakan sekarang. Dulu, aku sempat berfikir, orang-orang yang bisa menyelesaikan kuliahnya akan bahagia karena telah mencapai pendidikan yang tergolong tinggi, meskipun tinggi atau tidaknya itu sangat subjektif. Ternyata acara yudisium pada tanggal 26 Februari 2009 kemarin, hanya menciptakan rasa hampa bagiku, tetapi aku harap tidak untuk kedua orang tuaku, yang telah setia menghadiri acara tersebut. Jelas saja, setelah ini aku belum bisa meramu hal baik apa yang bisa aku lakukan dengan keadaan sekarang, bersantai menikmati fatamorgana kebahagiaan, melamar kerja, atau mencari-cari seseorang untuk dilamar.

Alhamdulillah pada kondisi seperti ini aku teringat kata guruku, beliau bilang bahwa selalu ada hikmah dalam setiap kejadian. Aku mulai berfikir, memutar otak untuk mendapatkan hikmah dari kondisiku sekarang ini. Sedikit demi sedikit aku mulai meracik dan membuat untaian kata dalam imajinasi yang belum bisa terealisasi secara verbal apalagi untuk dibagikan pada teman-teman yang mungkin mengalami kondisi yang sama sepertiku.

Setidaknya ada 179 calon alumni Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya, (UNSRI) baik dari program regular, ekstensi ataupun kejuruan. Umumnya sedang mengalami masa-masa iddah (menunggu), mungkin kita sering mendangar bahwa orang setelah melahirkan akan mengalami masa iddah sekitar 40 hari. Tetapi masa iddah kuliah (jeda antara yudisium sampai hari wisuda) sekitar 30 hari. Pelajaran pertama, jangan membuat visi, misi atau target hanya sebatas dunia, cobalah untuk meramunya dalam cakupan yang lebih luas, artinya target yang dari hari ke hari bisa terus diperbaiki demi peningktan kwalitas diri. Sekali lagi kata guruku, biar tenang hidup itu harus diniatkan hanya untuk ibadah, jadi apa yang kita lakukan, usahakan semuanya bermuara pada Allah. Kalaupun kita ingin dipuji, berharaplah pujian dari Allah dengan cara mengagungkan kebesaran-Nya. Semakin aku menulis dan berfikir, semakin aku menemukan jawaban atas kondisiku sekarang, walaupun setidaknya untuk ketenangan diriku sendiri.

Sekarang jika ada orang yang bertanya:

What I do?

Dengan senyum yang tulus Insyallah akan kujawab..

I do it for Allah SWT.

Aamin ya rabbal ‘alamin

Quotes:

  • kebahagiaan itu harus diciptakan bukan dicari
  • untuk menciptakan kebahagiaan kita harus membahagiakan orang lain
  • untuk membahagiakan orang lain, berilah apa yang ia butuhkan dengan ikhlas
  • Ikhlas dilahirkan dari keimanan seorang hamba pada Tuhannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun