Mohon tunggu...
Budiarta
Budiarta Mohon Tunggu... Pelajar -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Mengupas "Ngenest 2: Ngetawain Hidup ala Ernest Prakasa"

28 Februari 2018   18:41 Diperbarui: 28 Februari 2018   19:07 2422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

"Ngenest 2: Ngetawain Hidup ala Ernest Prakasa", sebuah buku komedi tentang kehidupan seorang minoritas yang sering di-bully, Ernest Prakasa. Di buku ini, kita akan disajikan sekitar 20 bab cerita pendek tentang kehidupan Ernest Prakasa. Buku ini mengandung banyak sekali komedi yang bisa menbuat perut kita sakit. Dari komedi tentang kehidupan Ernest waktu kecil, remaja bahkan sampai berkeluarga. Sebelum kita membahas jauh tentang buku ini, kita caria tahu dulu siapa Ernet Prakasa sebenarnya.

Ernest Prakasa adalah seorang comic/komika atau juga bisa disebut comedian tunggal yang berdarah campuran, kenapa campuran? Cari aja di Google! Ia juga seorang penulis, aktor, dan juga sutradara. Karirnya dalam dunia perkomedian sangatlah hebat, dia adalah orang pertama di Indonesia yang melakukan tour stand-up comedy.Dalam dunia perfilman, karirnya juga bisa dibilang sukses. Dia pernah menjadi aktor, penulis, dan juga sutradara dalam suatu film, ya karena itu film dia sendiri.

Mungkin Ernest Prakasa tidak menuai kesuliatan dalam menulis buku ini. Ya karena buku ini adalah murni pengalaman Ernest Prakasa yang menjadi seorang minoritas dari masa Orde Baru. Namun, gara-gara keminoritasannya ini dia bisa sukses. Jadi buat kalian yang merasa menjadi minoritas, mafaatkan keminoritasan anda biar makin di-bully.Itu saja sedikit pengenalan tentang si penulis. Kalau mau informasi yang lengkap cari ja di Google.

Mari kita bedah beberapa hal yang menarik dari buku ini. Sebenarnya saya hanya membahas unsur intrinsik saja sih. Kita mulai dengan aspek yang pertama, tema. Tema dari buku ini sudah jelas yaitu komedi. Mengapa bisa dikatakan komedi? Dari judul buku ini kita pun sudah tahu kalau buku ini bertemakan komedi, jadi tidak usah dibahas lagi lah. Tapi buat kalian yang belum menbaca buku ini, saya sajikan alasan kenapa buku ini bertema komedi.

Pertama, dikarenakan si penulis memang berprofesi sebagai seorang komika, sudah pasati buku yang ia tulis bertemakan komedi. Meskipun penulis membuat buku horror pun, pasti aka nada balutan komedi yang akan lumayan mendominasi. Kedua, jika kalian membaca kutipan yang ada di bagian belakang buku, di situ klian bisa membaca dan menyimpulkan kalau ini adalah buku komedi. Sepertinya dua alasan ini cukup. Untuk lebih jelasnya baca saja buku ini.

Alur dari buku ini adalah campuran. Karena memang buku ini berisi berbagai cerita Ernest. Buku ini memiliki alur campuran karena penulis memang membedakan urutan bab cerita di dalam buku ini. Kita dituntut untuk mengikuti alur yang beda. Contohnya pada bab "Hamil Lagi", didalam bab ini diceritakan bahwa istri Ernest, Meira, hamil lagi. Bukan Ernest-nya yang hamil. Itu membuktikan bahwa Ernest sudah berkeluarga. Kemudian dalam bab selanjutnya yaitu bab "Punk Cina" menunjukkan Ernest masih sekolah. Ini ada kutipannya.

            Di SMP gue, Cina lumayan sedikit, dan lumayan di-bully. Gue inget banget di kelas gue dulu itu sekitar empat puluh orang, yang Cina cuma lima, tiga laki-laki, dua perempuan.

Dari kedua bab tersebut kita tahu bahwa penulis melakukan flashback.Dari situlah kita tahu bahwa alur buku ini adalah alur campuran.

Kita beralih ke bagian tokoh dan penokohan. Karena buku ini berdasarkan pengalaman pribadi penulis, jadi tokoh utamanya adalah si penulis, Ernest Prakasa. Dari sini kita akan tahu ternyata si penulis memiliki banyak sifat. Baik itu sifat buruk atau pun baik. Mari kita telanjangi beberapa sifat Ernest yang ada di buku ini

  • Lucu dan humoris

Sepertinya tidak perlu kutipan untuk menjelaskan kalau Ernest ini adalah orang yang lucu dan humoris.

Pemakaman Sandiego Hills ini unik banget, mereka punya kolam renang. Bukan khusus arwah, tentunya. Kolam renang ini untuk pengunjung terutama anak-anak. Gue paham sih, maksudnya mungkin supaya kalo mau ziarah, orang tua bisa fokus ziarah sementara anak-anak bisa maen disana. Tapi tetep aja menurut gue sih agak aneh ya.
Anak : "Papa, kita mau kemana weekend ini?"
Bapak : "Ah, kita berenang dikuburan yuk?"
Anak : "HOREEEEEEEEEEE!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun