Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Bukan Guru

Best in Citizen Journalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Ke Tanjung Kait Naik Angkutan Umum tanpa Rumit

16 Oktober 2025   07:08 Diperbarui: 16 Oktober 2025   08:27 860
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Naik angkot putih hijau (dokumen pribadi)

Terlihat pengunjung menikmati olahan hasil laut di bangunan panggung di atas laut. Lainnya, mengawasi anak-anaknya berenang di tepi laut dan bermain di pantai yang pasirnya kehitaman, tapi tampak halus.

Sebetulnya, seksi juga suasana seperti ini. Melihat aktivitas nelayan; ngadem di bangunan bambu di atas laut; kalau sempat, menikmati keindahan sunset.  

Onggokan sampah di Pantai (dokumen pribadi)
Onggokan sampah di Pantai (dokumen pribadi)

Puing tanggul penahan ombak (dokumen pribadi)
Puing tanggul penahan ombak (dokumen pribadi)

Namun, onggokan sampah merusak pemandangan. Ditambah, runtuhan tembok batu penahan empasan ombak yang belum dibereskan. Di mata saya, Pantai Tanjung Kait tampak kumuh.

Pada bagian lain, agak lebih ke daratan, terlihat bangunan bekas kamar bilas dan wc. Lapisan dinding mengelepus dan berjamur, dengan sudut-sudut rompal. Tak terurus. Tidak dipakai lagi.

Kamar bilas yang terbengkalai (dokumen pribadi)
Kamar bilas yang terbengkalai (dokumen pribadi)

Sepertinya, Pantai Tanjung Kait pernah ramai dikunjungi. Pernah ada beberapa tempat bilas dan WC, yang kini terbengkalai.

Sekarang masih dikunjungi. Terdapat sekian kendaraan bermotor yang parkir. Namun, terlihat jumlahnya tidak memenuhi ruang luas itu. Terlihat sepi. Mungkin masih siang, belum ramai pengunjung.

Jual beli hasi tangkapan laut (dokumen pribadi)
Jual beli hasi tangkapan laut (dokumen pribadi)

Bergerak ke desa nelayan, kehidupan lebih meriah. Terjadi jual beli hasil tangkapan laut berupa kerang kampak (simping) dan kerang bambu, dengan latar belakang perahu-perahu nelayan bersandar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun