Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Bukan Guru

Best in Citizen Journalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Rangkasbitung: Museum Multatuli, Water Toren, dan Pasar Tradisional

6 Agustus 2025   06:05 Diperbarui: 6 Agustus 2025   09:28 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tulisan di gerbang Museum Multatuli (dokumen pribadi)

Rombongan open trip ke Badui mengunjungi Museum Multatuli (dokumen pribadi)
Rombongan open trip ke Badui mengunjungi Museum Multatuli (dokumen pribadi)

Keterangan tentang bangunan (dokumen pribadi) 8
Keterangan tentang bangunan (dokumen pribadi) 8

Pendopo dan gedung utama museum merupakan bangunan bekas Kawedanan Rangkasbitung. Sedangkan, Multatuli sebagai nama museum bukan tanpa alasan.

Multatuli adalah nama pena dari Eduard Douwes Dekker (2/3/1820 -- 19/2/1887), yang dikenal dengan novel "Max Havelaar" (1860). Karya sastra ini berisi kritik atas penindasan rakyat Lebak oleh pemerintah kolonial. 

Perannya menentang praktik kolonialisme, termasuk sistem tanam paksa di Lebak, merupakan benang merah adanya museum Multatuli.

Di halaman museum lambang anti-kolonial itu terdapat instalasi patung Multatuli, Saidjah dan Adinda. Di dalam dipajang foto-foto terkait sejarah Lebak, surat Eduard Douwes Dekker kepada Raja Willem III yang terdigitalkan, buku-buku Max Havelaar, benda bersejarah (duplikasi dan asli), dan informasi berbentuk multimedia.

Max Havelaar (dokumen pribadi)
Max Havelaar (dokumen pribadi)

Max Havelaar (dokumen pribadi)
Max Havelaar (dokumen pribadi)

Menarik. Rasanya tak lengkap, bila ke Rangkasbitung tidak mengunjungi Museum Multatuli.

Pasar Tradisional

Keluar dari museum saya menyusuri alun-alun ke arah Utara. Menuju angkot merah 04 untuk kembali ke stasiun. Jelang tujuan akhir, angkot melewati pasar. 

Pada waktu berangkat saya sekilas memperhatikan ada penjual aneka buah, ikan, gula merah, dan sebagainya di lokasi tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun