Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Topi Fedora dan Kacamata Hitam Frame Bulat

10 November 2021   05:55 Diperbarui: 10 November 2021   05:58 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi topi fedora dan kacamata hitam frame bulat oleh RyanMcGuire dari pixabay.com

Meski tidak cukup merahasiakan penampilan, terpaksa Rudolfo mengenakan topi fedora berdebu dan kacamata hitam frame bulat. Pria apes itu tidak suka. Berkesan tua.

Pertama dan terakhir kali ia memakainya pada saat berdarmawisata bareng keluarga besar. Istrinya sengaja memberi topi fedora dan kacamata hitam frame bulat kepada Rodolfo.

"Pakai ini, selain melindungi dari sinar matahari, mereka membuatmu keren," ia memberi komando sambil tersenyum riang. Anggota keluarga lain terkagum-kagum menyaksikan penampilan old-school itu.

Selama empat lebaran berikutnya, Rudolfo menyimpan topi fedora dan kacamata hitam frame bulat di dalam laci meja kantor.

"Masih ada. Kerap dipakai kok," kelitnya, setiap kali sang istri menanyakannya.

Wanita cantik kesayangan keluarga besar itu demikian merasa menjadi pemilik. Apa yang pernah diberikan, akan ditanya keberadaannya. Ia sangat marah, bila barang pemberiannya disia-siakan.

Sifat posesif terhadap segala hal, termasuk suaminya. Awalnya sih hati Rudolfo berbunga-bunga. Lama-lama tumbuh rasa sebal. Lalu pria urban tersebut menenggelamkan diri pada pekerjaan bertumpuk-tumpuk.

***

Sekali ini Rudolfo terpaksa meninggalkan tumpukan kertas, menemani wanita dicintainya ke klinik kesehatan. Kehamilan perdana adalah peristiwa kejiwaan penting. Berperan terhadap perubahan sikap dan emosi. Bad mood. 

Bulan-bulan terjadinya fluktuasi suasana hati. Kecewa, sedih, marah berkelap-kelip bak lampu disko. Mudah tersentuh perasaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun