"Mereka, kami, dan --semoga---Anda sekalian bersama-sama melawannya. Vaksinasi merupakan upaya membentuk kekebalan bersama."
"Tapi katanya, setelah divaksin akan mati dalam jangka waktu lima tahun kemudian."
Pak Apung tersenyum, "tak mengapa. Lima tahun lagi seluruh penduduk dunia tidak ada. Kalian sendirian tinggal di bumi. Mau? Lagi pula berita dari mana itu. Sekarang banyak berita hoaks beredar. Kita jangan sampai seperti rakyat negara tetangga yang percaya kepada berita palsu, dibanding berita benar dari sumber resmi. Jangan ya! Bisa merusak kohesi sosial kampung kita."
Segelintir orang membisu. Ragu-ragu.
"Baiklah. Boleh-boleh saja berseberangan dengan kami. Terserah kalian. Yang penting jangan menularkan penyakit kepada banyak warga yang sudah taat."
"Jadi?"
"Ya. Pergilah ke hutan. Berkumpul dengan mereka yang memang tidak pakai masker."
Segelintir orang menunduk. Tiada suara.
"Kalau mau berkurban, inilah saatnya. Sebagian besar orang mengorbankan penghasilan, kekayaan, dan segala kenyamanan hidup demi bersama-sama melawan pandemi."
Pak Apung melanjutkan, "korbankan egoisme kalian sebelum ia berkerak. Bergotong-royong mengurangi penularan. Percayalah, kita saling tolong-menolong dalam kesulitan."
Segelintir orang satu demi satu membubarkan diri. Virus kegaduhan negara tetangga gagal mewabah di kampung terpencil. Suasana kembali damai.
Ilustrasi egoisme oleh Geralt dari pixabay.com