Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mengorbankan Egoisme

20 Juli 2021   09:59 Diperbarui: 20 Juli 2021   10:00 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kepala kampung, disingkat Pak Apung berseru, "tenang, tenang saudara-saudara. Ada apa ini berkerumun dengan tidak pada menggunakan masker?"

Dengungan lebah menggemuruh.

"Satu-satu. Jangan semuanya ngomong bareng."

Seorang lelaki gemulai bersuara sambil melambaikan tangan lentiknya, "Eyke kan gak mau disuntik. Sakit tau. Kecuali disuntik benda tumpul."

"Hust. Bukan itu saja. Wabah ini cuman akal-akalan. Ada konspirasi besar bertujuan penguasaan sendi-sendi ekonomi oleh sekelompok orang," tukas pria berbadan besar.

Suara riuh bersahutan. Dengungan lebah menggemuruh lagi.

Setelah reda, Pak Apung berkata dengan lembut penuh wibawa.

"Wabah ini akhirnya sampai ke tempat kita yang terpencil. Entah siapa yang membawa, bukan waktu untuk mendebatkannya. Norma-norma yang berlaku pada saat sekarang adalah mematuhi protokol kesehatan, mengikuti peraturan yang dibuat untuk mengurangi penularan, dan berdoa agar pandemi segera berlalu."

"Tapi kan itu peraturan yang mematikan perekonomian warga. Tidak bisa jual-beli secara langsung dan tidak ada lagi yang nongkrong di warung," sahut seseorang dari gerombolan itu.

"Betul, kegiatan ekonomi merosot. Penghasilan pedagang pun anjlok. Namun itu semua dilakukan untuk menekan laju kenaikan kasus terpapar penyakit. Protokol kesehatan, peraturan pelengkapnya, dan vaksinasi adalah cara-cara bersama melawan pagebluk."

"Tapi...."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun