Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Membangun Personal Branding yang Berkorelasi dengan Reputasi

10 Juni 2021   09:00 Diperbarui: 10 Juni 2021   20:03 1169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi membangun personal branding. Sumber: Freepik.com

Lantaran itu, Fulan berambisi menduduki jabatan ketua sebuah asosiasi, dengan segala cara.

Tentang ini, baca juga: Hindari Lingkungan Kerja Toksik dengan Asosiasi Non-asosiasi

Pada komunitas lain Fulan juga berbuat demikian. Sebagian berhasil mendudukkannya sebagai ketua. 

Akan tetapi tidak demikian pada kumpulan lain. Banyak teman di lingkungan komunitas itu lebih memandang reputasinya, karena Fulan:

  1. Terbiasa menjelekkan orang lain ketika berbeda pendapat atau kehendak dengannya.
  2. Kerap menggunjingkan teman lain di belakangnya.
  3. Membesar-besarkan kemampuan sendiri kepada "orang baru" dalam komunitas, dalam rangka meraih simpati atau dukungan.
  4. Banyak omong dengan capaian nyata yang minim.
  5. Kadang berambisi keterlaluan tanpa mengukur kemampuan, ibarat pungguk merindukan bulan.
  6. Dan berbagai citra yang melemahkan reputasinya.

Akibat reputasi yang buruk, semakin lama orang semakin tahu tentang karakter Fulan. Beberapa teman "apkiran" atau limpahan dari Fulan merapat ke saya dan kemudian menjadi sahabat sampai sekarang. Sementara, keberterimaan dan networking Fulan menyempit.

Pada akhirnya, perbuatan, watak, dan perilaku seseorang akan membentuk figur atau citra menurut opini umum. Resultante dari citra yang menghasilkan reputasi dalam pandangan publik.

Citra akan berbanding lurus dengan reputasi. Apabila citra umum bersifat positif, maka reputasi orang tersebut juga positif. Demikian sebaliknya.

Bangunan kredibilitas dan networking yang susah payah dirakit dengan personal branding seketika bisa ambruk, karena orang lain atau publik melihat reputasi sesungguhnya yang bersifat buruk.

Jadi, cara membangun personal branding akan sia-sia, manakala reputasi tidak dijaga baik. Resultante citra itu sebangun dengan nilai-nilai yang dikandung promosi diri. Cara membangun personal branding mestinya seirama, senapas, dan berkorelasi positif dengan reputasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun