Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Moeldoko dan Ibas Jadi Duet Pemimpin Demokrat, Serius?

26 Februari 2021   10:10 Diperbarui: 26 Februari 2021   10:12 648
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Putra dari Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono (kedua kiri) didampingi istri Annisa Pohan (kiri), Edhie Baskoro Yudhoyono (kedua kanan) dan istri Siti Rubi Aliya Rajasa (kanan) berpose disela-sela pembukaan Kongres V Partai Demokrat di Jakarta, Minggu (15/3/2020). Kongres tersebut bertemakan Harapan Rakyat, Perjuangan Demokrat.(ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT) [Melalui kompas.com]

Aswin Ali Nasution mendukung Moeldoko dan Edhie Baskoro (Ibas) menjadi Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal, jika diselenggarakan Kongres Luar Biasa (KLB).

Dalam konferensi pers, Kamis (25/2/2021), Ketua DPP Kader Muda Demokrat itu meminta agar semua DPC dan DPD hadir pada acara untuk memilih ketua umum yang baru dengan niat baik untuk membesarkan Partai Demokrat.

Pimpinan organisasi sayap Demokrat tersebut menganggap Moeldoko lebih egaliter, lebih humanis, memiliki strong leadership, yaitu kepemimpinan yang kuat secara intelektual, emosional, dan spiritual. Tidak jelas, dibandingkan dengan siapa atau tokoh yang mana.

Sementara, Ibas dianggap sebagai kader Partai Demokrat hasil regenerasi internal partai.

Usulan tersebut sontak membuat Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat meradang. Herzaky Mahendra Putra meminta agar Aswin tidak mengadu domba Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY), Ketua Umum Partai Demokrat, dengan Ibas sebagai Wakil Ketua Umum Partai berlambang mercy tersebut.

Lebih lanjut, Herzaky menilai, KMD merupakan organisasi sayap yang tidak berhak meminta pelaksanaan KLB. Dengan demikian, usulan Ketua DPP-nya dinilai tidak relevan dan hanya merupakan ambisi pribadi Aswin, tidak mencerminkan kebijakan organisasi.

Sebetulnya bagaimana sih kedudukan Organisasi Sayap di dalam partai politik (parpol)?

Bisa jadi, organisasi sayap memiliki hak berorganisasi terbatas menurut AD/ART parpol, dan menempatkannya tidak dalam struktur inti.

Namun demikian, kedudukan organisasi sayap tidak dapat disepelekan di dalam dinamika parpol.

Dari berbagai sumber, disarikan peran dan fungsi strategis organisasi sayap parpol, sebagai berikut:

  1. Menghubungkan parpol dengan kelompok pemilih, baik dalam bentuk organisasi sosial maupun perserikatan.
  2. Membantu parpol dalam hal menjembatani kepentingan konstituen, yaitu dengan mengartikulasikan dan mengagregasikan aspirasi masyarakat.
  3. Melakukan fungsi sosialisasi, komunikasi, dan rekrutmen (kaderisasi) politik.
  4. Melaksanakan program kerja parpol yang tidak dapat dijangkau oleh struktur inti partai.
  5. Dalam beberapa hal, organisasi sayap menampilkan wajah parpol di akar rumput.

Artinya, antara struktur inti parpol dan onderbow-nya terjalin proses komunikasi politik yang kerap dalam suasana bersungguh-sungguh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun