Biduk di laut tanpa buih, menyendiri dalam sepi. Diiringi denting hening yang paling sunyi.
Saat ini aku diam tanpa bisa berbuat apa-apa. Serupa benda takterpakai, barang buangan, partikel tersisa. Dipinggirkan lalu disingkirkan ke dalam kelam.
Tubuh rapuhku --terkurung di ruang gelap, kotor, hangat, lembap, berbau busuk, berair kecokelatan dipenuhi belatung dan bakteri pembusuk---sedang menunggu perhitungan paling pamungkas.
Menanti hari akhir yang entah.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!