Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Suara Nyaring Pemandu Truk Kuning

15 Februari 2021   19:15 Diperbarui: 18 Februari 2021   21:18 680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh quangle dari pixabay.com

Biduk di laut tanpa buih, menyendiri dalam sepi. Diiringi denting hening yang paling sunyi.

Saat ini aku diam tanpa bisa berbuat apa-apa. Serupa benda takterpakai, barang buangan, partikel tersisa. Dipinggirkan lalu disingkirkan ke dalam kelam.

Tubuh rapuhku --terkurung di ruang gelap, kotor, hangat, lembap, berbau busuk, berair kecokelatan dipenuhi belatung dan bakteri pembusuk---sedang menunggu perhitungan paling pamungkas.

Menanti hari akhir yang entah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun