Sejauh ini, saya tidak mengetahui adanya bukti-bukti, dokumen, atau foto pendukung yang bisa membuktikannya. Ketiadaan salah satu syarat yang menjadikan peristiwa tindak pidana korupsi semacam itu sulit dilaporkan kepada pihak berwenang.
Pelaku yang terlibat, dalam hal ini pemborong, enggan melaporkannya, demi melindungi oknum pejabat. Dengan itu pula, oknum memastikan dapur sang pemborong tetap berasap. Sebuah simbiosis mutualisme yang tidak etis.
Bagaimana menyampaikan kritik pejabat publik perihal korupsi (suap-menyuap dan gratifikasi) tanpa dasar pembuktian?
Saya tidak memiliki solusi, selain menonton.
Sumber rujukan: 1, 2, 3, 4
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!