Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Pilih Utang dari Bank atau Rentenir?

7 Agustus 2020   21:21 Diperbarui: 8 Agustus 2020   05:25 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh Raten-Kauf dari pixabay.com

Sebelum menyalurkan kredit ke masyarakat, bank melakukan serangkaian penyaringan secara seksama menggunakan prinsip 5c's of credit. Prosesnya panjang dan relatif lama.

Character, tercermin dari riwayat nasabah/rekeningnya. Capacity, kemampuan pengembalian utang. Capital, modal sendiri terhadap total pembiayaan. Condition, account officer dan analis kredit menimbang usaha nasabah dengan kondisi ekonomi makro dan mikro. Collateral, harta yang sekiranya layak sebagai jaminan pinjaman.

Kerumitan dan lamanya pemeriksaan itulah yang akhirnya membuat sebagian masyarakat enggan mengajukan pinjaman ke bank.

Mereka mencari "utangan" ke rentenir untuk mengatasi kekurangan modal kerja atau kebutuhan harian lainnya. Perihal potongan pokok pinjaman dan penerapan bunga besar adalah urusan belakangan.

Emak-emak kreditur (penyedia utang) dapat ditemui di pasar tradisional dengan ciri tertentu. Pedagang mendapatkan pinjaman modal kerja darinya pada saat dini hari dengan pengembalian pokok plus bunga sebelum sore hari itu juga.

Praktek pinjam meminjam itu berkisar dari puluhan ribu sampai jutaan rupiah setiap harinya. Alternate pinjaman berjumlah besar dari bank yang formal dan rumit adalah kreditur non-bank berskala besar

Entah disebut bernasib baik atau merugi. Suatu waktu Saya menjadi "tangan kanan" seorang pengusaha pemilik berbagai bisnis. Dua unit executive club di kawasan Melawai Jakarta, perusahaan pengerah tenaga kerja ke luar negeri, importir mobil CBU, dan jasa pengiriman wanita cantik sebagai duta kebudayaan ke negeri matahari terbit.

Di luar rangkaian bisnis resmi tersebut, ia juga dikenal sebagai kreditur non-bank yang meminjamkan uang senilai ratusan juta sampai milyaran rupiah. Disebut rentenir.

Pengalaman sebelumnya di institusi pembiayaan, menjadikan Saya sebagai analis utama penentuan pemberian utang.

Klien mengajukan pinjaman pada pagi harinya, siangnya dilakukan penelitian termasuk pengecekan dokumen jaminan. Setelah semua clear, dilakukan perikatan seperlunya (bawah tangan atau notariil). Beres perikatan hukum, malam harinya klien menerima uang.

Uang pinjaman, mau sebesar 500 juta atau 2 milyar rupiah, dijamin tersedia dalam hari itu juga. Asalkan penilaian memadai dan memenuhi jaminan fisik dengan nilai taksiran 60% dari NJOP (bank menghitung taksasi berdasar NJOP dan nilai pasar).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun