Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Penolokukuran dan Enigma Industri Gula

7 Maret 2020   19:01 Diperbarui: 7 Maret 2020   19:02 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh karenanya, selain kemampuan produksi, ketersediaan pasokan tebu diperkirakan menjadi faktor kelambanan industri tebu yang kian renta. Penyusutan lahan, perlahan-lahan akan menjadikan pasokan tebu kian menyusut, kemudian  membuat pabrik gula tradisional (baca: milik negara) kian lemah bekerja.

Di sisi lain, pemangku kepentingan pada setiap kesempatan mencanangkan swasembada gula. Pada kenyataannya, kecepatan pertumbuhan produksi domestik tidaklah mengikuti laju pertumbuhan konsumsi. Jalan keluar yang paling mudah adalah impor untuk menutupi kekurangan.

Impor gula dari tahun ke tahun dikhawatirkan akan menyebabkan skala keekonomian industri gula menjadi tidak menarik, baik bagi pelaku usaha itu sendiri, petani yang enggan menanam tebu maupun investor yang hendak meraih peruntungan dari sektor tersebut. Runtuhnya pertanian kedelai adalah misal yang telah terjadi .

Persoalan klasik menyembul: lebih sulit mempertahankan pencapaian dibanding membangunnya.

Penolokukuran di atas gamblang menggambarkan inefisiensi industri gula Indonesia dari hulu ke hilir. Kemudian, impor akan lebih menarik dibanding melakukan "overhaul" terhadap industri gula tradisional yang notabene dimiliki oleh negara.

Bagi awam seperti saya, ihwal jargon kosong pejabat tentang percepatan industri gula dalam meraih status swasembada gula masih menyisakan enigma)* di benak: Bagaimana cara mencapainya secara konkrit? Bagaimana mengejar pencapaian industri gula seperti di negara Thailand?

Misterius, sebagaimana pabrik-pabrik gula tua yang lebam terbengkalai dilngkupi kabut lembab.

~~Sekian~~

Sumber bacaan: 1 dan 2

)* Enigma: teka-teki, misterius

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun