Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ormas, Bergas tapi Beringas

26 Januari 2020   19:11 Diperbarui: 28 Januari 2020   14:06 2527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen pribadi: seragam loreng salah satu ormas yang masih tersimpan.

Di mana aparat keamanan setempat?

Persis seperti digambarkan dalam film-film koboi jaman dulu, pasukan federal datang berkuda belakangan, setelah keributan antara cowboy dengan Indian usai!

Belasan, puluhan, orang berseragam hitam kelam atau loreng itu menguarkan hawa ketakutan di bedeng proyek. Di antara ormas-ormas ingin menjadi paling berkuasa atas proyek. Jika kompak, maka uang yang diperokeh dibagi-bagi. Jika tidak, maka akan timbul gesekan antar mereka.

Ujung-ujungnya duit (UUD)! Orang bergas, gagah, itu meminta sejumlah dana yang disebut: uang koordinasi, pengamanan, kompensasi, dan segala pengertian lainnya. Bagi kontraktor dibutuhkan kekuatan mental negosiasi agar tidak mudah "diperas".

Jika tidak memberi uang? Atau memberi uang lebih sedikit dari yang diminta? Ngamuk-ngamuk, beringas, ngegas-ngegas mesin kendaraan dan, yah.... selanjutnya silakan diimajinasi.

Menurut hemat Saya, saat ini ormas berseragam loreng adalah lembaga swadaya masyarakat yang telah bergeser dari tujuan semula, yakni pertukaran ide, pemberdayaan masyarakat, kegiatan sosial.

Sebagian darinya malah menebarkan rasa takut kepada orang awam semata-mata demi mendapatkan sejumlah uang pengamanan atau uang koordinasi. 

Ditengarai, perebutan "kekuasaan" atas sumber uang yang gampang, biasa didapat dengan menebar ketakutan dimaksud, merupakan pangkal dari gesekan/bentrokan antar ormas. Kelompok semakin "ditakuti" akan semakin menguasai sumber uang. Bentrokan adalah perwujudannya.

Selain itu, ormas yang --umumnya-- berbasis primordial itu cenderung fanatik dengan organisasinya sehingga sedikit singgungan antar anggotanya memicu bentrokan yang mencekam. Sebab lain bisa karena saling ejek antar anggota, mabuk miras, atau soal remeh temeh lainnya.

Ormas-ormas semacam itu seharusnya segera difiltrasi sedemikian rupa oleh pihak berwenang, agar organisasi masyarakat --lembaga swadaya masyarakat-- lain yang memang mempunyai misi sosial tidak tercemari ormas bergas yang semakin hari semakin berperilaku beringas.

Semoga tidak ada lagi bentrokan antar ormas, yang merugikan masyarakat awam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun