Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Berusaha Mencintai Kulkas Dua Pintu

28 Oktober 2019   13:45 Diperbarui: 29 Oktober 2019   20:34 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: Shutterstock

Jadi di sisi satunya terbentuk semacam lorong yang lurus mengarah ke pintu depan dan pintu belakang kamar mandi. Untuk menjaga suasana privasi, digantung sebuah tirai kain diantara ruang tidur dan ruang tamu.

Waktu itu aku baru dibeli. Warnaku hijau mengkilat, bersih dan lampu dalam masih menyala terang, isinya pun berupa sedikit sayur, buah, air minum di botol bekas sirop dan es batu dalam kantong plastik untuk dijual ke warung. 

Pasangan baru menikah itu sangat romantis, setiap malam aku melihat mereka berpelukan di atas kasur tipis beralaskan lantai dan....... (disensor oleh penulis).

Berpindah-pindah mengontrak dari satu petakan ke kontrakan berbeda agar mendapat lingkungan lebih bagus, sampai pasangan suami istri itu bisa mengangsur sebuah rumah mungil.

Seringnya berpindah menyebabkan badanku menjadi tergores di sana-sini. Terakhir mereka membeli rumah yang sedikit lebih besar, seiring membesarnya kedua anak mereka.

Di sinilah aku akhirnya menetap. Setelah mengalami berbagai renovasi sesuai dengan peningkatan taraf hidup pasangan itu, rumah tersebut kelihatan besar, hangat dan banyak orang berkumpul. Pasangan suami istri yang beruntung, kemakmuran telah menghampiri.

Kulkas kecil berwarna hijau muram telah digantikan posisinya oleh kulkas dua pintu lebih besar warna merah marun. Kulkas besar dua pintu digunakan untuk mendinginkan makanan siap santap. 

Kulkas kecil satu pintu untuk menyimpan barang-barang keperluan dapur. Kulkas baru berada di dalam agar mudah diambil isinya. Kulkas berusia lama terpinggirkan di pojok dekat taman belakang. Sesuatu yang baru berkilat-kilat menjadi suatu benda sedap dipandang pantas dipajang agar semua orang menyaksikan sebuah kementerengan.

Semuanya baik-baik saja, sampai dengan kemunculan bon pembelian kulkas dua pintu itu.

Pada awalnya, Sang Istri mengira lembaran uang merah tertinggal saat memeriksa saku celana suami yang hendak dicuci. Ternyata sebuah bon pembelian, satu buah kulkas dua pintu untuk pengiriman ke alamat rumah yang baru direnovasi tersebut.

Syukurlah, barang dimaksud telah dipergunakan sebagaimana mestinya. Satu lagi, sebuah kulkas sama besar serupa warna, telah dibeli oleh suami tercinta untuk seorang wanita tak bisa dinalarnya sama sekali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun