Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Api Cinta Itu Masih Ada, Sayang...

19 Agustus 2019   12:45 Diperbarui: 19 Agustus 2019   12:48 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

***

Seperempat abad lebih telah berlalu, rasa kikuk dan malu masih saja terjadi di hadapan wanita pujaan hati itu, kendati sama-sama berusia senja. Dengan berbagai peristiwa. Masih dengan kekakuanku untuk menyatakan suka dengan senyum manis yang membuat kelopak matanya menenggelamkan bola mata hitam. Amboi alangkah cantiknya.

Tidak sekikuk ketika berbincang dengan keluarganya. Ayahnya punya hobi yang sama. memancing, sehingga seluruh pembicaraan riuh dengan ulasan tentang bagusnya joran atau umpan yang cocok untuk berjenis ikan. Dengan kakak lelaki pun aku sering jalan bareng kelompoknya menerabas daerah baru yang belum terlewati dengan sepeda-motor trail. Seperti menjadi bagian dari keluarga.

Akrab dan bisa bersenda-gurau dengan keluarganya, namun aku tidak berdaya menyampaikan rasa suka yang mendera dalam hati. Sampai usia dimana kawan sebaya telah beranak-pinak menggendong cucu, aku masih tak berani meminangnya.

Masih terdengar jelas suaranya yang merajuk di antara tertawaan keluarganya, yang seperti menertawakan rapuhnya hatiku untuk menyatakan cinta lebih dahulu daripada lelaki yang saat ini menjadi suami wanita pujaan hati itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun