Mohon tunggu...
Budi idris
Budi idris Mohon Tunggu... Guru - Guru, Penulis Buku, Blogger inspiratif

Dengan tulisan mari berkarya dan berprestasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Antara Menghujat dan Mengapresiasi

4 Agustus 2022   00:27 Diperbarui: 4 Agustus 2022   00:35 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mendapat hujatan akan jauh lebih sering dibandingkan menerima pujian, terkadang berdalih kebebasan berpendapat dan memberikan masukan berbentuk kritik melebihi norma-norma yang ditetapkan terkadang sampai memberikan ujaran kebencian.

Begitu mudahnya melihat kesalahan dibandingkan kebaikan yang dibuat.

Inilah cerminan dimana kita tidak siap dengan keseimbangan hidup antara menerima dan memberi, menghujat dan mengapresiasi.

Begitu juga dalam kebiasaan berbincang dan berdialog bersama teman atau saudara, selalu yang menjadi topik pembicaraan adalah hal jelek dari orang lain.

Jika ada prestasi orang lain yang diceritakan kurang menarik menjadi bahan perbincangan namun sebaliknya kejelekan orang lain akan menjadi cerita yang tidak ada habisnya dan membuat pembicaraan semakin menyenangkan dan bertahan lama.

Mari kita bebaskan diri kita dari sifat suka menghujat dan menceritakan kejelekan orang lain, mari kita biasakan selalu membicarakan kebaikan dan mengapresiasi prestasi orang lain.

Tiga cara berikut bisa kita lakukan untuk mengubah kebiasaan jelek tersebut.

1. Selalu bicarakan kebaikan orang lain.

Dalam setiap kesempatan mari kita selalu membicarakan kebaikan orang lain. Jangan pernah terjebak untuk menceritakan kejelekan orang lain.

Jika kita selalu mengumbar aib orang lain maka pada kesempatan lain kita akan mendapatkan hal yang sama dari orang lain.

2. Tinggalkan forum yang selalu bicara negatif

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun