Mohon tunggu...
Budi idris
Budi idris Mohon Tunggu... Guru - Guru, Penulis Buku, Blogger inspiratif

Dengan tulisan mari berkarya dan berprestasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Belajar Tatap Muka, 3 Alasan Mengapa Harus Dibuka

25 Februari 2021   11:09 Diperbarui: 25 Februari 2021   11:14 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi belajar tatap muka sumber pixabay.xom

Setahun lamanya pendidikan Indonesia menjalankan program belajar dalam jaringan atau daring. Belajar daring dilakukan sesuai dengan masa pendemi covid 19 yang juga belum menunjukkan tanda-tanda akan berakahir.

Sekolah tatap muka saat ini menjadi sesuatu yang dirindukan. Banyak hal yang menjadi alasan belajar daring kurang efektif dibandingkan belajar tatap muka.

Belajar tatap muka secepatnya harus dilakukan mengingat begitu banyaknya dampak negatif dari anak-anak tidak sekolah.

1. Penurunan Kompetensi Pengetahuan Siswa

Sesuai dengan apa yang dirilis kementerian Pendidikan terjadi learning loss terhadap anak usia sekolah di seluruh penjuru tanah air.

Hal ini wajar karena siswa belajar tanpa dampingan guru tidak akan ada yang memberikan penjelasan dari apa yang ingin diketahui anak.

Dalam jangka panjang kita akan kehilangan generasi terdidik. Generasi yang berakhlak dan memiliki ilmu pengetahuan karena tidak mendapatkan pelayanan pendidikan.q

Inilah menjadi salah satu alasan mengapa pembelajaran tatap muka harus secepatnya dilakukan.

2. Guru Kehilangan Kemampuan mengajar.

Jika terus seperti ini guru-guru nantinya akan kehilangan sentuhan dalam mengajar, bisa jadi juga kehilangan ilmu yang dimiliki karena tidak digunakan dalam jangka waktu yang lama.

Kemampuan mengajar guru harus terus diasah di ruang kelas agar tidak tumpul. Dimasa covid ini memang guru bisa mengajar melalui online masalahnya bagaimana guru tidak bisa mengajar online maupun tatap muka. Mengadakan kelas kecil terkadang berkordinasi dengan siswa sangat sulit sekali.

3. Siswa Kehilangan Semangat Belajar.

Sebagian besar siswa akan mengisi kekosongan waktu dengan bekerja, bagi usia produktif seperti Sekolah Menengah atas akan banyak siswa yang bekerja dan akan menerima gaji berbentuk uang.

Hal ini akan membuat siswa berpikiran lebih baik bekerja dari pada sekolah. Karena mereka menganggap menerima uang lebih menyenangkan daripada bersekolah yang melelahkan.

Dalam jangka panjang hal ini sangat berbahaya bisa jadi dalam jangka panjang anak-anak tidak mau lagi menuntut ilmu akan berpikiran hanya untuk bekerja dan mencari yang saja.

Kita bisa bayangkan dalam jangka panjang kita akan melahirkan generasi pekerja yang tidak mampu mencipta. Maka generasi buruh dan bermental pekerja bukan pengusaha akan muncul dengan sendirinya.

***

Itulah 3 alasan mengapa sekolah harus secepatnya dilakukan secara tatap muka. Walaupun belajar tatap muka saat ini belum siap untuk dilakukan. Mencari jalan keluar agar belajar bisa seperti semula harus secepatnya dilakukan pemerintah.

Mengenai standar protokol kesehatan mari sama-sama kita saling menjaga dan mengikuti peraturan yang dibuat pemerintah. Kita tidak boleh menyerah dan kalah dalam keadaan. Memilih untuk terus menunggu suasana pendemi berakhir. Sebuah langkah yang kurang tepat. Jadi belajar tatap muka harus secepatnya dibuka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun