Mohon tunggu...
budi prakoso
budi prakoso Mohon Tunggu... Wiraswasta - mari jaga kesehatan

seorang yang gemar berolahraga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Menghidupkan Siskamling Bisa Tangkal Terorisme?

1 Agustus 2016   22:45 Diperbarui: 2 Agustus 2016   18:26 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siskamling - ilustrasi, rpdkutim.com

Jika Anda tinggal di kampung pada jaman dulu, mungkin sempat merasakan adanya poskamling alias pos keamanan lingkungan. Pos jaga yang didirikan hampir di tiap RT ini dimaksudkan untuk menangkal masuknya orang-orang yang tidak dikehendaki. Seperti pencuri, atau pihak-pihak yang bisa membuat kampung tidak aman. Tidak hanya itu, poskamling juga bisa merekatkan persaudaraan, dan saling mengenal antar tentangga. Akibatnya, setiap ada orang baru pun langsung terdeteksi.

Dalam perkembangannya, poskamling sudah mulai menghilang. Jika dulu semua orang bahu membahu mengamankan kampungnya, kini mulai mempekerjakan satpam. Akibatnya, kebiasaan saling ‘guyub’ di pos, kebiasaan untuk silaturahmi dan saling mengenal mulai menurun. Menurunnya kewaspadaan inilah yang diharapkan oleh pihak-pihak yang menginginkan kampung tidak aman. Apakah kampung kita saat ini dalam kondisi aman? Bisa jadi aman, atau mungkin sebaliknya.

Mari kita lihat saat ini. Siapa sangka kalau paham terorisme bisa tumbuh di kota Solo, Jawa Tengah yang karakter orangnya lembut. Siapa sangka jika ormas keagamaan yang suka mengumbar kekerasan, bisa dengan mudah diterima oleh masyarakat kita. Padahal, karakter orang Indonesia dikenali saling menolong, saling menghormati, dan tidak pernah mencari kesalahan orang lain. Kini, dengan adanya paham-paham radikal, sebagian orang merasa paling benar sendiri. Banyak orang yang mengaku mengerti agama, tapi pada saat yang sama berteriak takbir sambil membakar masjid. Berteriak takbir sambil memukul orang lain.

Perilaku-perilaku semacam ini jelas bukan karakter Bangsa Indonesia. Perilaku ini bukanlah seperti yang diajarkan oleh para orang tua kita. Karena itulah, harus kita cegah agar tidak terus menyebar. Kita cari solusi bersama agar tidak dengan mudah terserap generasi muda. Lihatlah sejarah, banyak pelaku bom bunuh diri dilakukan oleh generasi muda. Bahkan anak-anak pun mulai dilirik, untuk dijadikan sebagai para jihadis. Sungguh keterlaluan. Mari kita saling melindungi dan mengingatkan satu sama lainnya.

Mari kita belajar dari filosofi poskamling. Sesibuk apapun atau dalam kondisi mengantuk apapun, yang namanya kewajiban ronda harus tetap dijalankan. Kenapa? Karena itu bagian dari komitmen untuk menciptakan rasa aman. Komitmen untuk meningkatkan tali silaturahmi antar sesama. Memang terkesan sederhana. Namun faktanya, melalui hal sederhana ini justru menjadi alat yang ampuh, untuk mencegah segala hal yang berbau negatif mendekati kampung.

Saat ini, orang tidak dikenal bisa begitu dengan mudah masuk kampung. Tidak ada mekanisme lapor RT atau RW. Di Bekasi misalnya, salah seorang tetangga mengaku tidak mengenal sebelahnya. Ketika Densus 88 melakukan penyergapan, baru sadar bahwa pedagang yang tidak jauh dari rumahnya itu merupakan bagian dari kelompok teroris. Banyak contoh semacam itu. Bahkan, profesi para teroris pun umumnya beragam. Ada yang pekerja kantoran, pekerja foto kopi, ada yang kuliah, SMA, hingga SMP.

Ayo hidupkan lagi siskamling, teman. Mari saling mengenal dengan tetangga, atau dengan siapa saja tanpa melihat latar belakangnya. Meski sederhana, hal ini penting untuk menangkal segala jenis paham menyesatkan. Jika paham menyesatkan seperti terorisme ini bisa diminimalisasi, perdamaian pun akan bisa kita rasakan. Yuk, kembali saling bersinergi, seperti yang dilakukan oleh warga kampung melalui sistem siskamling.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun