Mohon tunggu...
Kayla
Kayla Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang yang tertarik pada teknologi dan alam, serta bagaimana penerapan teknologi dalam memahami dan melindungi alam.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menjelajahi Dunia Bawah Air dengan Robot Berbasis ROV (Remote Operated Vehicle)

12 Mei 2024   13:00 Diperbarui: 12 Mei 2024   13:13 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rancangan robot ROV yang diberi nama AMOBA/dok. pri

Teknologi komputer, terutama robotika, telah menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia saat ini. Robot dianggap sebagai pekerja ideal karena memiliki tingkat akurasi dan efisiensi yang tinggi, serta biaya operasional yang rendah dengan hasil yang optimal. Salah satu robot yang telah dikembangkan adalah robot monitor bawah air berbasis ROV.

Alasan kenapa dikembangkannya robot monitor bawah air, adalah karena robot ini belum banyak dikembangkan dan mungkin kurang mendapat perhatian, khususnya di Indonesia. Hal ini sangat bertolak belakang dengan kondisi geografis Indonesia, dimana Indonesia adalah negara yang memiliki perairan yang sangat luas dan mengandung nilai potensi ekonomi yang sangat besar. Keterbatasan manusia dalam memetakan potensi bawah laut, terutama di kawasan laut dalam yang belum terjamah. Untuk menggali dan menjaga potensi ini diperlukan perangkat pendukung yang mampu membantu proses eksplorasi tersebut dan salah satunya adalah dengan menggunakan robot ROV.

Robot ROV yang dimaksud yaitu AMOBA, singkatan dari Alat Monitor dan Observasi Bawah Air. Robot AMOBA merupakan prototipe ROV (Remotely Operated Vehicle) yang dikembangkan untuk melakukan survei dan observasi di bawah air. Robot ini merupakan rancangan dari mahasiswa fakultas teknik dan kejuruan Universitas Pendidikan Ganesha yang terdiri dari Made Santo Gitakarma, Ketut Udy Ariawan, serta Nyoman Arya Wigraha. Robot ini dapat memonitor keadaan air secara visual untuk menampilkan kondisi lingkungan. Secara umum, alat ini bekerja dengan baik, mampu bernavigasi dan memonitor menggunakan kamera IP dengan efisien. Robot ini selesai dibuat pada tahun 2014. AMOBA memberikan kontribusi pada inovasi yang dapat meningkatkan eksplorasi dan pemahaman kita tentang ekosistem bawah air.

Robot AMOBA memiliki kendali berbasis mikrokontroller dari permukaan air menggunakan kabel 15m dan beberapa aktuator dengan propellernya dari pompa air. Pompa air yang digunakan sebanyak 8 buah (2 buah pompa untuk belok kiri, 2 buah pompa untuk belok kanan, 2 buah pompa untuk maju ke depan, dan 2 buah pompa untuk naik ke atas). Robot AMOBA dilengkapi dengan IPCamera yang dapat diputar untuk menampilkan visual bawah air dalam berbagai arah. Robot ini memiliki kecepatan 21,5 cm/detik dengan bobot 23kg. Kecepatan robot tergolong lambat dan saat pergerakan di awal pelan kemudian perlahan-lahan cepat akibat perlunya daya yang kuat untuk mendorong robot di awal.

Aktuator adalah bagian yang menggerakkan robot berdasarkan perintah dari komputer kecil (mikrokontroler). Prototipe robot ini memiliki dua bagian penting, yaitu baling-baling (propeller) dan aktuator kamera. Propeller adalah baling-baling yang berputar menggunakan tenaga mekanis (motor DC), menghasilkan daya untuk mendorong robot ke depan dan ke belakang. Mikrokontroler mengatur semua aktivitas robot, seperti pergerakan, sensing, dan komunikasi dengan perangkat kontrol.

Selain itu, digunakan alat kontrol untuk mengendalikan robot secara keseluruhan. Alat kontrol mengatur pergerakan robot (horizontal dan vertikal) serta posisi kamera (visual). Terdapat dua jenis alat kontrol yang digunakan: alat kontrol utama, yang mengontrol gerakan robot yang terhubung langsung dengan sirkuit utama, dan alat kontrol posisi kamera, untuk mengatur gerakan kamera untuk pengamatan atau observasi. Alat kontrol utama menggunakan joystick sebagai pengendalinya, sementara kontrol posisi kamera diperoleh langsung melalui instalasi perangkat lunak dari kamera IP.

Input kontrol berasal dari penekanan tombol pada joystick yang telah dirancang dengan relay untuk mentransfer tegangan listrik 220VAC ke pompa air melalui kabel pipa sepanjang 20 meter. Joystick digunakan untuk memudahkan navigasi robot di dalam air, dengan tombol navigasi atas, bawah, kiri, dan kanan. Tombol-tombol tersebut mengatur gerakan robot di dalam air akibat semprotan dari pompa air yang diletakkan pada posisi tertentu. Tombol joystick kiri dan kanan menggerakkan robot ke samping, tombol atas mendorong robot ke permukaan air, sementara tombol bawah digunakan untuk mendorong robot maju dengan menyemprotkan air ke belakang robot.

Walaupun robot AMOBA menawarkan solusi inovatif dalam survei dan observasi di bawah air, terdapat beberapa kekurangan yang perlu diperbaiki. Salah satunya adalah lambatnya pergerakan robot yang disebabkan oleh bobotnya yang mencapai sekitar 23kg. Semakin dalam robot bergerak, semakin lambat pula pompa air bekerja. Penggunaan pompa yang lebih baik dapat mengatasi hal ini, seperti pompa submersible yang meskipun harganya cukup mahal, namun mampu bertahan dalam kedalaman yang lebih besar. Dengan demikian, perbaikan ini dapat meningkatkan performa dan efisiensi Robot AMOBA dalam eksplorasi bawah air, sehingga menghasilkan survei yang lebih akurat dan efektif dalam memahami ekosistem laut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun