Mohon tunggu...
BRORIVAI_Center
BRORIVAI_Center Mohon Tunggu... Politisi - Kehadiran lembaga BRC pada dasarnya untuk kemajuan Sulsel

BRC ( BRORIVAI Center )

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mengenal Propaganda Politik di Era Post-Truth

9 Februari 2019   19:35 Diperbarui: 9 Februari 2019   20:27 2172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam dunia politik, propaganda adalah metode sekaligus alat yang sangat efektif untuk mendapatkan keuntungan posisi politik sekaligus menjatuhkan posisi politik lawan yang dilakukan lebih dari satu kali atau secara terus menerus (repetitive action).

Propaganda yang dinyatakan sukses apabila dapat menjadi senjata yang ampuh untuk merendahkan musuh atau lawan politik dengan cara menghasut kebencian terhadap kelompok tertentu, mengendalikan representasi bahwa pendapat itu yang benar meskipun hasil manipulasi.

Sejarah Propaganda Dunia

Pada akhir abad ke-19 dikenal konsep propaganda dengan perbuatan atau propaganda aksi (propaganda by the deed atau propagande par le fait). Konsep ini merupakan konsep tradisional anarkis, yang mempromosikan tindakan kekerasan secara fisik dalam melawan musuh-musuh politik.

Propaganda semacam ini dilakukan, baik oleh individu maupun kelompok, sebagai cara untuk memberikan inspirasi terhadap massa dan mendorong terjadinya gerakan massa anarkis atau revolusi.

Dalam perkembangan sejarah propaganda, terdapat tiga negara yang dikenal dunia dan menjadi refleksi bagi negara lain dalam
merancang model propaganda politik dan strategi yang mematikan. Ketiga negara itu yakni, Jerman,
Uni Soviet (kini Rusia), dan Jepang.

Kegiatan propaganda paling menonjol dan menjadi studi akademik-empirik yang menarik adalah pengalaman propaganda Hitler dalam mempengaruhi bangsa Jerman dengan ajaran atau paham Nazi. Penggunaan propaganda secara intensif dalam bidang politik dilakukan oleh Hitler bersama dengan menteri propagandanya Joseph Goebbels.

Kebohongan-kebohongan, ancaman, dilakukan dalam menyebarkan, menanamkan dan menumbuhkembangkan idiologi fasisme nazional socialism (Nazi) terutama untuk merebut, meraih, memperluas, dan mempertahankan kekuasaannya. Propaganda Hitler yang terpenting adalah bagaimana dapat mencapai suatu tujuan dengan menghalalkan segala cara.

Sejarah juga mencatat bahwa Uni Soviet yang kini disebut sebagai model propaganda Rusia memiliki perjalanan panjang dalam praktik politik dunia. Model dan modus operandi Rusia ini dikenal sebagai Operasi Semburan Fitnah (Firehouse of Falsehood). Model operasi tersebut pernah digunakan oleh Rusia antara tahun 2012-2017 dalam menyulut krisis Crimea, konflik Ukraina, dan perang sipil di Suriah.

Di Rusia sendiri, model dan modus operandi ini sudah muncul sejak dekade 1870-an melalui gerakan Narodniki, dimana aksi ini dilakukan untuk menjatuhkan Czar Rusia dengan cara terus menerus memunculkan isu-isu negatif. Metode ini diambil untuk membentuk ketidakpercayaan masif dari rakyat Rusia terhadap sistem politik yang kemudian dikapitalisasi oleh Lenin saat Revolusi Oktober 1917.

Sedangkan dalam konteks propaganda politik di era Perang Dingin, dihadapkan dengan kekuatan Amerika, Rusia melancarkan propaganda anti-kapitalis dengan melibatkan para seniman Uni Soviet ketika itu yang ditugaskan untuk menunjukkan seperti apa gambaran perlakuan Amerika sebenarnya kepada rakyat Soviet, sehingga mereka tidak setengah-setengah dalam menggambarkan orang Amerika secara keseluruhan sebagai si kapitalis tua yang buruk rupa, Paman Sam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun