"Kek, coba tunjukin mana yang bikin bingung," bisik Eka.Â
"Ini loh, teman Kakek ceritain tentang anaknya yang ... mager? Maksudnya 'mager' ini apa sih?" Eka menghela nafas sebentar. Lalu, Eka mengulang pertanyaan Kakek ke Nenek. Nenek menyeringai karena tahu masalah apa yang dialami Kakek. Kakek sedikit geram melihat isterinya seakan menertawakan pertanyaannya itu.
"Jadi gini, Kek. Mager itu artinya males gerak. Itu singkatan-singkatan zaman sekarang ini." Awalnya tegang dan sunyi, sekarang ribut persoalan bahasa kekinian. Kakek kukuh menanggapi bahwa bahasa-bahasa ini tidak jelas dan kurang bermutu.Â
"Kek, itu anak-anak pasti punya bahasanya sendiri. Beda zaman, ya beda budayanya." ujar Nenek.
"Nenek tahu singkatan-singkatan lain dari mana, Nek?"Â
"Ya, dari ibumu pasti! Aku juga tiktokan loh ... jangan salah."Â
Ibu menyahut lagi, "Di Tiktok memang banyak singkatan begitu, tetapi Ibu sama Ayah udah kenal singkatan-singkatan. Zaman sekarang paling udah punah tuh singkatan kali ya, Pah?" Bapak mengangguk-angguk pernyataan Ibu.Â
"Singkatan apa tuh? Spill dong!" sahut Eka.
"Kasih tau gak nih, Pah? Aduh jadi keinget lagi," tanya Ibu sambil menggeleng-gelengkan kepala.
"Ya, kasih tau aja," jawab Bapak.
"Jadi, bapakmu tuh sering kasih pesan SMS. Dulu tuh pendek-pendek teksnya ... kalau ga salah ada batas 160 atau lebih kata? Gaada tuh 'aku sayang kamu' karena paling kata 'sayang' disingkat 'C-H-Y-N-K'. Ada gak ya fotonya ... Aduh, inget-inget pesan SMS dulu jadi malu," kenang Ibu yang tergelitik akan kisah romansa dulu.