Mohon tunggu...
Briliano Doter
Briliano Doter Mohon Tunggu... Mahasiswa

Terbatas dalam Tindakan namun Merdeka dalam Pikiran!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tanah Kaya tapi Anak Miskin

3 Agustus 2025   12:44 Diperbarui: 3 Agustus 2025   12:52 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

dari seorang anak yang miskin secara ekonomi tapi sangat bernilai dalam jiwa.

Menjelang peringatan hari proklamasi ke-80, mari merenung tentang makna kemerdekaan.

Kami lahir di tanah.

Mari merenung, apa benar kita sudah merdeka? yang kaya.

Kata buku, kata data, kata berita, emas mengalir di perut gunung kami, nikel mengalir dalam sungai yang kini berlumpur.

Kapal-kapal besar datang dan pergi membawa kekayaan dari bawah kaki kami,

tapi kami tetap berjalan dengan sandal jepit yang bolong dan dinding rumah dari papan yang lapuk.

Mereka bilang ini demi pembangunan.

Tapi entah pembangunan untuk siapa.

Di atas kertas, ekonomi tumbuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun