Mohon tunggu...
Briantama Afiq Ashari
Briantama Afiq Ashari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Brawijaya

Kennis n Daad

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Kamu Ingin Berhenti Merokok dengan Cara Beralih ke Vape, karena Vape Lebih Aman, Yakin?

22 November 2021   22:53 Diperbarui: 23 November 2021   09:44 1369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: akun twitter @moeshi_moeshi

Penggunaan vape juga didasari oleh rasa ingin tahu dan tertarik akibat dari lingkungan ketika misalnya di tongkrongan banyak yang menggunakan vape lalu dinilai bentuknya sangat modern, mewah, dan juga asap yang dikeluarkan memiliki rasa ciri khas pada bau sehingga memunculkan ketertarikan tersendiri bagi orang yang belum menggunakan vape. 

Bahkan, penggunaan vape disinyalir dapat membantu mengurangi ketergantungan rokok konvensional. Hal tersebut memang benar, tetapi perlu ada landasan penelitian terkait klaim vape yang dinilai lebih aman. Jangan sampai penggunaan vape secara berlebihan digunakan sebagai dalih untuk mengurangi ketergantungan pada rokok konvensional. 

Penelitian yang dilakukan BPOM pada tahun 2015 memberikan garis besar, yaitu vape masih mengandung kadar nikotin yang dapat menimbulkan adiksi sehingga dapat membahayakan kesehatan, terutama pada ibu hamil. Penggunaan liquid dengan senyawa kimia juga masih dipertimbangkan karena tidak semua senyawa kimia aman untuk digunakan sebagai proses inhalasi.

Pemaparan hasil penelitian juga menyebutkan bahwa rokok elektronik (vape) dan rokok konvensional sama-sama berbahaya. Ahli Paru dan Sekretaris Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, dr. Erlang Samoedro Sp.P FISR mengungkapkan bahwa: "Bahan berbahaya pada vape lebih rendah dari rokok konvensional, tetapi kadar nikotin lebih tinggi, bisa 10 kali lipat dari rokok konvensional," ujar dr. Erlang. Selain itu, dr. Erlang juga menyebutkan bahwa kemungkinan cairan vape dicampurkan dengan bahan bahan THC atau mariyuana yang mengandung cairan lemak yang dapat menyebabkan gangguan pada paru-paru (Rokok Tembakau Vs Vape, Mana Yang Lebih Berbahaya - Kompas.Com, n.d.). 

Kontroversi antara rokok konvensional dengan rokok elektrik tentu harus dikaji secara mendalam agar tidak menimbulkan prahara dalam memahami aspek kesehatan pada rokok konvensional dan rokok elektrik. Cara berhenti merokok memang membutuhkan tekad dan konsistensi secara bertahap melalui kesadaran diri sendiri. 

Namun, upaya mengurangi ketergantungan rokok konvensional jangan dijadikan alasan untuk menggunakan rokok elektrik pula karena hakikat keduanya tetaplah sama, yaitu menimbulkan kecanduan. Bagaimanapun, perubahan penggunaan rokok dari konvensional menjadi rokok elektrik hanya mengubah wujud bentuk saja, dari yang rokok konvensional kuno menjadi rokok elektrik modern yang dianggap keren dan inovatif, tetapi efek samping keduanya tetap sama. 

Konklusinya adalah kesadaran diri sendiri merupakan hal penting dalam melakukan pembaharuan kehidupan yang lebih sehat sehingga melalui kesadaran diri sendiri tersebut maka segala tekad akan mampu dilakukan secara konsisten. Alih-alih menggunakan vape sebagai dalih untuk mengurangi ketergantungan pada rokok konvensional, padahal efek sampingnya sama seperti rokok konvensional maka lebih baik upaya mengurangi ketergantungan rokok konvensional dapat menggunakan kegiatan positif lainnya yang mendukung progres perkembangan diri sendiri, seperti olahraga, membaca, atau menulis di Kompasiana, hehehe. Ingat! Kesehatan itu mahal.

REFERENSI

Ariyani, O. T., Ririanty, M., & Nafikadini, I. (2019). Perilaku Mahasiswa Pengguna Vapor dan Dampaknya pada Kesehatan. http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/92193

Lorensia, A., Yudiarso, A., & Herwansyah, F. R. (2017). Persepsi, Efektifitas, dan Keamanan Penggunaan Rokok Elektrik (E-Cigarette) oleh Perokok Aktif sebagai Terapi dalam Smoking Cessation: Mixed Methods dengan Pendekatan Studi Kuantitatif dan Kualitatif. Journal of Tropical Pharmacy and Chemistry, 4(2), 66--78. https://doi.org/10.25026/jtpc.v4i2.142

Oroh, J. N. W., Suling, P. L., & Zuliari, K. (2018). Hubungan Penggunaan Rokok Elektrik dengan Status Kebersihan Gigi dan Mulut pada Komunitas Manado Vapers. E-GiGi, 6(2), Article 2. https://doi.org/10.35790/eg.6.2.2018.20456

R, K. F., & Mustafa, Z. (2020). PENGGUNAAN ROKOK ELEKTRIK (VAPE) DI KOTA MAKASSAR PERSPEKTIF HUKUM ISLAM. Shautuna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Perbandingan Mazhab dan Hukum, 1(2), Article 2. http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/shautuna/article/view/13724

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun