Mohon tunggu...
BREYDO ZALKY DHANANJAYA
BREYDO ZALKY DHANANJAYA Mohon Tunggu... Foto/Videografer - MAHASISWA S1 PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA - UNIVERSITAS JEMEBR

Saya adalah orang yang bersifat tenang, mudah berteman dengan orang baru dan ramah. Hobi saya adalah dibidang fotografi dan videografi dan hal hal lain yang berbau seni

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bernady Land Jember dengan Permasalahannya

5 Oktober 2022   08:18 Diperbarui: 5 Oktober 2022   08:35 2347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Di negara berkembang seperti Indonesia masih banyak sekali elemen perkotaan yang harus lebih dikembangkan serta dikelola lebih baik. Permasalahan utama yang sering negara Indonesia hadapi ialah mengenai perumahan dan permukimannya, permasalahan ini adalah permasalahan yang dapat merambat satu sama lainnya. Dalam artian, jika permasalahan permukiman pertama muncul, maka dapat menimbulkan permasalahan lain meski berbeda topik permasalahan. Misalnya adalah jika permasalahan permukiman yang dihadapi ialah tentang kurang tertatanya letak bangunan. Hal tersebut dapat mengakibatkan permasalahan baru seperti sulitnya akses menuju permukiman tersebut karena permukiman disana sangat berdesak desakan. Maka dari itu, kita tidak bisa memfokuskan diri untuk meninjau satu permasalahan saja tanpa memikirkan sebab akibat yang akan ditimbulkan karena satu permasalahan yang dialami akan saling bertaut dengan permasalahan lainnya.

Pada dasarnya, perumahan dan pemukiman merupakan tempat tinggal manusia yang sangat menjadi keperluan utama yang mendasar untuk kelanjutan hidup selain kebutuhan pokok lainnya seperti sandang dan pangan. Rumah sendiri memiliki fungsi sebagai tempat untuk berlindung dari dunia luar. Sehingga perumahan maupun permukiman harus memiliki kenyamanan serta keindahan agar dapat menarik calon pembeli. Selain untuk menarik calon pembeli, perumahan yang strategis dari tempat terjadinya kegiatan sosial serta tempat untuk memenuhi kebutuhan sangatlah diutamakan dizaman modern ini. Semakin bertambah tahun pertumbuhan penduduk di Indonesia semakin meningkat, maka persaingan dalam sektor permukiman semakin kuat sehingga banyak pihak negeri maupun swasta berlomba lomba untuk menyediakan permukiman yang baik dalam segala sisi. Di sisi lain, pembangunan perumahan dan permukiman di Indonesia masih banyak yang belum terkelola dengan matang sehingga mengakibatkan banyak permasalahan di dalam nya.

Kota Jember memiliki luas 3.293,34 KM2 yang karakter topografinya merupakan ngarai yang subur pada bagian tengah dan bagian selatannya dikelilingi pegunungan yang memanjang. Sehingga dengan begitu luasnya wilayah yang di iringi juga dengan pertumbuhan penduduknya yang pesat di Jember, banyak sekali perumahan yang dibangun dari perumahan biasa hingga perumahan elite yang salah satu contohnya bernama Perumahan Bernady Land Jember. Perumahan elite ini terletak di Kelurahan Slawu, Kecamatan Patrang Jember. Meski sudah disebut dengan perumahan elite, perumahan Bernady Land ini tidak luput dari permasalahan yang dimilikinya yaitu permasalahan kekurangan pasokan air serta permasalahan tentang speed bump yang begitu mengganggu. Di artikel ini akan saya bahas satu persatu permasalahan yang dimiliki Perumahan Bernady Land ini dengan tujuan utnuk menginformasikan kepada para pembaca.

Permasalahan pertama yang terjadi di Perumahan Bernady Land Jember ialah kurangnya pasokan air, meski telah melalui musim hujan yang bercurah tinggi, sebagian warga penghuni Perumahan Elite ini tetap mengeluhkan kondisi aliran air yang seringkali bermasalah setiap harinya. Kondisi aliran air dari PDAM berkendala dengan waktu yang rutin pada pukul 05.30 hingga 10.00 debit air dan tekanan air menjadi kecil bahkan seringkali tidak mengalir.

Dikutip dari Jawa Pos Radar Jember yang telah melakukan wawancara dengan warga setempat menghasilkan informasi bahwasannya hal mengenai permasalahan air yang ada di Perumahan Bernady Land benar adanya. Hal tersebut telah terjadi selama hampir 3 tahun dan sudah seringkali melaporkan kepada pihak pengembang perumahan. Pengembang perumahan menerima keluhan itu dengan baik. Mereka pun merespons keluhan para penghuni perumahan. Namun respon tersebut hanyalah seperti janji manis yang dilontarkan dengan tujuan sebagai penenang semata. Keluhan yang sama dilontarkan oleh warga lain yang mengatakan bahwa perumahan yang belum sepenuhnya terhuni itu sering bermasalah pada malam hari, lebih tepatnya pada pukul 17.00 hingga Isya. Permasalahannya pun sama yaitu pasokan air yang tersendat. Hengly sebagai Estate Management Bernady Land Slawu Jember juga menjelaskan bahwa mereka memang sering mendapatkan komplain dari warga setempat, lalu dari banyaknya komplain tersebut pihak perumahan Bernady Land pun akhirnya melaporan permasalahan tersebut kepada pihak PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) agar segera dilakukan pemeriksaan lalu diperbaiki.

Tak lama setelah itu, pihak PDAM pun akhirnya bersuara mengenai permasalahan tersebut. Begini tanggapan pihak PDAM "kondisi yang terjadi itu bisa disebabkan karena ketersediaan air di Jember belakang ini menurun". PDAM Jember telah melakukan segala upaya mulai dari pengecekan pipa air, pengecekan tekanan, pengecekan jaringan hingga menyiapkan tangki cadangan sebagai backup jika sewaktu waktu aliran air bermasalah lagi. Begitulah solusi sementara yang dapat pihak PDAM berikan kepada penghuni Perumahan Bernady Land Slawu Jember.

Selanjutnya pada permasalahan kedua, yakni mengenai pemasangan Speed Trap yang dirasa mengganggu aktivitas penghuni Perumahan Bernady Land Slawu. Sebelum membahas lebih lanjut, akan saya jelaskan apa itu Speed Trap. Speed Trap atau sering disebut sebagai polisi tidur adalah perangkat yang dipasang di tengah jalanan dengan tujuan mengingatkan kepada para pengedara jalan agar memperhatikan kecepatan kendaraannya serta menurunkan kecepatannya. Pada umumnya speed trap diberi warna yang mencolok seperti warna putih agar mudah terlihat oleh pengguna jalan.

Hal yang dikeluhkan oleh warga penghuni Perumahan Bernady Land ini adalah karena tidak adanya sosialisasi pada pemasangan speed trap, juga diduga tidak sesuai spesifikasi dari dinas perhubungan.Tidak sesuai spesifikasi yang dimaksud ialah karena spee trap ini tidak memiliki kemiringan ataupun tidak datar. Bahkan pada saat awal awal pembangunan speed trap ini menimbulkan kerusakan mobil serta kecelakaan akibat kurang menaunya tentang pembangunan ini. Ada banyak lagi korban contohnya adalah tukang bakso yang sedang melaju kencang sehingga dagangannya ada yang terjatuh. Lalu ada lagi keluhan dari ibu ibu yang sedang mengandung, mereka harus ekstra berhati hati sebab jika tidak perlahan saat melewati speed trap dapat membahayakan kandungannya. Segala informasi tersebut didapatkan dari ketua RW, Anton yang menyampaikan kepada pihak media. Meski telah ditayangkan pada media berita informasi, belum ada solusi konkrit dari pihak Perumahan Bernady Land itu sendiri. Pembangunan speed trap itu telah berjalan selama 5 bulan lebih tetapi masih saja belum ada jalan keluar dari segala permasalahan speed trap ini.

Meski begitu banyak keluhan yang didapat dan kecelakaan yang terjadi, developer belum memutuskan apakah speed trap akan dibongkar atau akan tetap jaya menghalau pengendara dengan kecepatan tinggi. Seluruh keputusan selanjutnya adalah milik para pengembang Perumahan Bernady Land Slawu, namun para penghuni Perumahan Elite tersebut tetap berharap tindakan yang terbaik demi kenyamanan bersama.

Hal ini menunjukkan bahwa tidak selamanya hal yang lebih mahal ataupun eksklusif dapat memberikan kesempurnaan kepada konsumennya. Kekurangan dan kelemahan tetaplah terselip disetiap hal yang dianggap oleh manusia itu sempurna. Pola pikir manusia yang menganggap suatu hal itu sempurna justru membuat manusia tersebut lalai akan apa yang berada disekitarnya. Tetapi pastinya masyarakat membeli kebutuhan dengan harga beli yang tinggi bertujuan agar mendapatkan pelayanan eksklusif serta tidak biasa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun