Mohon tunggu...
Bravo Pendidik
Bravo Pendidik Mohon Tunggu... Guru - Guru

Seorang guru yang mencintai alam Indonesia dari gunung sampai laut

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kubaca, Kudengar, Kutulis

6 Desember 2022   11:00 Diperbarui: 6 Desember 2022   11:11 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan juga terima kasih untuk dukungan semua pihak progam ini boleh dikatakan berhasil dengan baik. Angkatan pertama dapat menghasilkan 3 judul buku. Sedangkan angkatan kedua menghasilkan 12 buku, angkatan ketiga 34 buku, dan angkatan keempat 36 buku.  

Beberapa tulisan siswa juga dibuat di dalam qureta.com 

https://www.qureta.com/post/rusakkah-bangsa-karena-bahasa

https://www.qureta.com/post/menuju-indonesia-emas-di-masa-depan

Seperti yang saya uraikan diatas, sekarang kami banyak menjumpai siswa istirahat pembelajaran sambil membawa buku ke kantin sekolah. Setelah memesan makanan dan minuman, siwa duduk menunggu pesanan sambil membaca buku yang mereka bawa.

Respon orang tua juga baik. Mereka mengatakan bahwa jam bermain gaget mereka sekarang jauh lebih berkurang. Siswa dirumah lebih banyak menghabiskan waktu membaca buku. Orang tua juga berharap program ini bisa diterapkan dijenjang yang lain (sekolah kami terdiri dari KBTK, SD,SMP, dan SMA).

D. Faktor pendukung

  • Keberhasilan kami tidak akan terjadi tampa dukungan semua pihak. Semua pihak pada dasarnya sepakat dengan kami, yaitu rendahnya literasi masyarakat Indonesia. Semua pihak memiliki kepedulian yang sama besar untuk mewujudkan budaya membaca dan menulis di SMA
  • Guru sebagai garda depan sangat mendukung dengan tugas-tugas yang mengarahkan kebiasaan untuk membaca dan menulis. Tugas atau latihan yang diberikan oleh guru sudah tidak lagi didominasi dengan tugas pilihan ganda atau isian. Tetapi sudah mengarah pada karya tulis yang menuntut siswa untuk berfikir tingkat tinggi.
  • Kami juga provokasi orang tua untuk lebih sering memberikan hadiah dalam bentuk buku. Siswa berprestasi hadiannya buku. Siswa ulang tahun hadiannya buku. Jadi tidak hanya siswa yang berubah, tetapi pola asuh orang tua juga kami harap berubah. Puji Tuhan orang tua mendukung pola ini. Beberapa kesaksian orang tua bahwa putra putrinya mulai berkurang waktu untuk bermain gaget, lebih banyak waktu untuk membaca.
  • Orang tua melalui Komite Sekolah juga mendukung dalam bentuk bantuan buku, baik buku layak baca maupun buku baru. Jujur kami pihak sekolah lebih suka jika buku yang diberikan merupakan buku yang sudah dibaca. Mengapa? Karena untuk meminimalisir jenis bacaan yang pantas untuk siswa.

F. Faktor Penghambat

  • Pada dasarnya hambatan relativ tidak ada, karena diawal kami sudah menyamakan persepsi akan program ini. Kami diskusikan dan kami petakan segala macam hambatan yang mungkin ada dan bagaimana solusinya.
  • Mungkin hambatan yang ada pada pembiasaan murid untuk membaca dan menulis resensi disetiap bulannya. Siswa diawal sering terlambat dengan berbagai alasan. Missal belum selesai membaca, belum mengerti bagaimana cara menuli dan sebagainya. Tetapi dapat diatasi dengan kerja keras team literasi untuk membimbing dan mengingatkan terus menerus serta tak henti-hentinya mengingatkan betapa pentingnya membaca dan menulis untuk kehidupan masa depan.
  • Kendala yang cukup berarti yang kami temuai adalah siswa copy paste dari internet. Kami bersyukur kami mengetahui siswa copy paste diawal. Sehingga kami punya kesempatan untuk membina mereka menjadi paham bahwa copy paste karya orang lain adalah bentuk lain dari tindakan mencuri. Mencuri karya orang lain tidak dapat dibenarkan. Kami bina sedemikian rupa bawah itu adalah bentuk dari kejahatan dan berdosa.

E. Kesimpulan 

Program “Kubaca, Kudengar, Kutulis” adalah program kerinduan kita semua. Sebuah program yang rindu bahwa bangsa ini bangsa Indonesia memiliki budaya membaca dan menulis. Semua lini masyarakat dari anak-anak sampai orang dewasa memiliki kesukaan yang tinggi terhadap membaca dan menulis.

Kiranya program ini tidak hanya program semata. Tetapi sebuah program yang mampu dipahami dan dijalani oleh siswa tidak hanya ketika mereka menjadi siswa tetapi sampai mereka dewasa dan memiliki kelurga dan menularkan kebiasaan membaca dan menulis untuk generasi sesudahnya.

Daftar Pustaka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun