Mohon tunggu...
Alexander Timbul Sibarani
Alexander Timbul Sibarani Mohon Tunggu... Guru - Guru Pengabdi

Ilmu pengetahuan berkembang sedemikian berkembangnya teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pasca Banjir Bandang di Hulu Sungai Tengah, dan Percepatan Pemulihan Desa yang Terisolir.

4 Februari 2021   22:46 Diperbarui: 4 Februari 2021   23:13 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Setelah banjir yang terjadi tanggal 14 Januari 2021 yang lalu, di Barabai Kabupaten Hulu Sungai Tengah Provinsi Kalimantan menimbulkan masalah baru. Terjadinya tumpukan sampah dimana-mana mencapai ribuan ton, hancurnya rumah warga, tertutupnya jalan dari longsoran tanah dan terputusnya jembatan menuju Desa mengakibat terisolirnya sebagia desa.

Proses yang dilakukan dari penanganan pasca banjir adalah, pemerintah melakukan pembersihan sampah melalui Dinas PLH(Pertamanan dan Lingkungan Hidup) mengerahkan armada truk sampah untuk pembuangan sampah ke TPAS(Tempat Pembuangan Akhir Sampah) di Desa Telang Kecamatan Batang Alai Timur).

Bahkan kabupaten tetangga yang terdekat seperti Hulu Sungai Selatan dan Kabupaten Balangan ikut meminjamkan truk sampah untuk percepatan pembersihan sampah. Belum lagi untuk pembersihan lumpur dari sisa banjir, pemadan kebakaran dikerahkan bantuannya membersihkan kantor-kantor pemerintahan, swasta, rumah ibadah, pasar dan juga rumah warga.

Kunjungan Presiden Jokowi tanggal 18 Januari 2021 yang lalu, secara tidak langsung adalah menginstruksikan melakukan percepatan penanganan banjir di Kalimantan Selatan. Evakuasi dan penyaluran  harus tepat waktu dan tepat sasaran. Dikarenakan terputusnya jembatan di Matraman Kabupaten Banjar proses penyaluran bantuan dan logistik mengalami kendala. 

Untuk Desa yang sempat terisolir, pengerahan alat berat seperti excavator dan lain-lain juga di kerahkan untuk pembersihan jalan yang tertutup lumpur banjir. Bagi desa yang sama sekali belum bisa dilakukan pembersihan, BNPB dan TNI AD mendatangkan helikopter menyalurkan bantuan logistik.

Seyogyanya Presiden Joko Widodo tanggal 3 Februari 2021 akan melaksanakan agenda peresmian proyek nasional di Rantau Kabupaten Tapin. Dan sekaligus melakukan kunjungan ke Barabai Kabupaten Hulu Sungai Tengah sebagai kabupaten terparah yang terkena banjir. Kunjungan Presiden tersebut sebenarnya bisa membantu masyarakat terhibur pasca banjir. Dan masrakat bisa berkomunikasi dengan preside tentang penyebab banjir dan permasalahan pasca banjir.

Tapi apadaya kunjungan tersebut urung dilakukan. Walaupun kunjungan batal dilakukan harapan dan keyakinan masyarakat bahwa pemerintah pusat dapat membantu prose pemulihan keadaan HST pasca banjir.

Semoga badai cepat terlalu, keterpurukan dan trauma ketika banjir tidak lagi menghantui agar kegiatan masyarakat berjalan normal. Habis hujan selalu muncul pelangi, dan kita yakin janiji Tuhan itu pasti, karena DIA tidak mencobai umatNya lebih dari kemampuan umatNya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun