Mohon tunggu...
CitizenJournalist
CitizenJournalist Mohon Tunggu... Journalist

Jurnalis dan penulis independen yang percaya bahwa setiap kata punya tanggung jawab. Fokus pada isu sosial, kesehatan, dan sains kemanusiaan. Menulis bukan sekadar menyampaikan berita, tapi membangun empati dan menggugah kesadaran.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Mahasiswa Udayana Ciptakan "Bratayuda", Bra Pintar Berbasis AI yang Mampu Deteksi Kanker Payudara

10 Oktober 2025   16:25 Diperbarui: 10 Oktober 2025   16:25 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

DENPASAR – Di tengah tingginya angka kasus kanker payudara di Indonesia, secercah harapan baru muncul dari Pulau Dewata. Sekelompok mahasiswa dari Universitas Udayana (Unud) berhasil mengembangkan sebuah inovasi canggih bernama "Bratayuda", sebuah purwarupa bra pintar (smart bra) yang ditenagai kecerdasan buatan (Artificial Intelligence - AI) untuk mendeteksi kanker payudara secara dini.

Inovasi yang lahir dari Program Kreativitas Mahasiswa bidang Karsa Cipta (PKM-KC) ini digagas sebagai solusi atas keterbatasan metode deteksi konvensional. Proyek ini pun telah mendapatkan dukungan penuh serta pendanaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek). Saat ini, pemeriksaan seperti mamografi dan biopsi masih menjadi standar, namun memiliki kekurangan seperti risiko paparan radiasi, sifatnya yang invasif, biaya tinggi, serta memerlukan kunjungan rutin ke fasilitas kesehatan.

"Kami melihat ada urgensi untuk menciptakan alat deteksi yang lebih mandiri, akurat, non-invasif, nyaman, dan terjangkau," ujar I Komang Chandra Yogananda atau kerap disapa Yochan, ketua tim pengusul dari Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Unud, Rabu (8/10). 

Proyek ini merupakan buah kolaborasi mahasiswa lintas fakultas. Selain Yochan, tim ini diperkuat oleh Ilham dari Teknik Mesin, I Komang Gede Jefri Suparjana dari Teknologi Informasi, Gabriella Sunsugos Sianturi dari Teknik Elektro, dan Assyifa Dewanda Parend dari Pendidikan Dokter. Seluruh proses pengembangan inovasi ini berada di bawah bimbingan Prof. Dr. dr. Desak Made Wihandani, M.Kes. sebagai dosen pendamping.

Teknologi Canggih di Balik Kenyamanan Bra

Bratayuda tidak seperti bra pada umumnya. Di dalamnya tertanam sistem multisensor canggih yang dirancang untuk mengukur tiga variasi biometrik utama yang menjadi penanda adanya jaringan kanker. Data yang dikumpulkan secara real-time oleh sensor-sensor ini kemudian diolah menggunakan model deep learning canggih, yaitu hybrid Convolutional Neural Network (CNN) dan Gated Recurrent Unit (GRU). Algoritma AI inilah yang bertugas menganalisis pola data spasial dan temporal untuk mengidentifikasi potensi adanya sel kanker dengan akurasi tinggi.

 "Model hybrid CNN-GRU ini kami pilih karena kemampuannya yang unggul dalam memproses data visual sekaligus data berurutan dari waktu ke waktu, sehingga sangat cocok untuk menganalisis perubahan biometrik," jelas tim Bratayuda. 

Terintegrasi dengan Platform Digital untuk Pemantauan Mandiri

Kecanggihan Bratayuda tidak berhenti di situ. Seluruh sistem ini terhubung dengan sebuah platform website interaktif berbasis Internet of Medical Things (IoMT). Pengguna dapat dengan mudah memantau hasil deteksi dan tren kesehatan payudaranya langsung dari gawai. 

Platform ini juga dilengkapi dengan expert system yang memungkinkan dokter untuk turut memantau data pasien dari jarak jauh dan memberikan rekomendasi tindak lanjut jika terdeteksi anomali. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun