Mohon tunggu...
Angga Bratadharma
Angga Bratadharma Mohon Tunggu... lainnya -

Pembaca dan Penulis More Info visit my blog : Bratadharma.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Memerdekakan Indonesia Lewat Pemanfaatan Energi Baru dan Terbarukan

1 Oktober 2017   16:37 Diperbarui: 2 Oktober 2017   08:00 898
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
FOTO: universitaspertamina.ac.id

Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus berupaya memperkokoh ketahanan energi, termasuk memperkuat dan memperkaya penggunaan energi alternatif di Tanah Air. Tidak ditampik penggunaan energi alternatif atau energi baru dan terbarukan harus dioptimalkan agar Indonesia tidak lagi bergantung dengan energi berbahan fosil.

Dalam Outlook Energi Indonesia 2016 Dewan Energi Nasional, kebutuhan energi Indonesia di 2025 diperkirakan akan mencapai 238,8 juta ton setara minyak (Tonne of Oil Equivalent/TOE) dengan skenario Business as Usual (BaU). Jumlah tersebut akan mengalami peningkatan menjadi 682,3 juta TOE pada 2050.

Tentunya peningkatan itu dengan asumsi rata-rata pertumbuhan kebutuhan energi selama periode 2015-2050 sekitar 4,9 persen per tahun. Kondisi ini tentu perlu menjadi perhatian dan perlu mengoptimalkan penggunaan energi baru dan terbarukan agar tidak ada lagi pembengkakan impor energi di Tanah Air.

Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar sempat menyebut kebutuhan minyak untuk skala nasional sekitar 50 persennya masih harus impor. "Kebutuhan energi nasional dari sektor minyak bumi saat ini mencapai 1,6 juta barel per hari, sementara produksi nasional minyak bumi Indonesia hanya sekitar 800 ribu barel per hari," kata Arcandra.

Di sisi lain, Menteri ESDM Ignasius Jonan menyebut penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia baru mencapai 12 persen dari target pemerintah yang sebesar 22,5 persen di 2025. Besaran target listrik dari PLTA pada 2026 mencapai 6.290 megawatt (mw), sedangkan dari panas bumi mencapai 12.342 mw.

Pengembangan energi terbarukan ini tentunya sesuai dengan komitmen pemerintah untuk mengurangi polusi dan menekan penggunaan energi fosil. Hal ini tertuang dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 12 Tahun 2017 di mana Perusahaan Listrik Negara (PLN) diwajibkan menyerap produksi listrik dari pembangkit sumber energi terbarukan.


Adapun Indonesia masuk dalam daftar 23 negara dengan konsumsi energi tertinggi di dunia. Daftar tersebut dikeluarkan oleh organisasi nirlaba Amerika Serikat (AS), American Council for An Energy-Efficient Economy (ACEEE). Menilik laporan ACEEE Indonesia berada diurutan ke-18 dari 23 negara terkait tingkat efisiensi energi yang rendah.

Kesemuanya itu mengartikan bahwa ketersediaan energi yang keberadaanya bisa kontinu sangat diperlukan. Energi baru dan terbarukan menjadi penting dioptimalkan dan bisa menjadi salah satu kunci memerdekakan Indonesia, termasuk meningkatkan daya saing. Dengan energi yang lebih efektif dan efisien maka industri bisa bergerak secara maksimal.

Pada dasarnya, energi baru dan terbarukan di Indonesia sangat berlimpah dan berada di sekitar kita. Energi panas bumi, misalnya. Energi panas bumi yang dimiliki di Tanah Air memiliki potensi lebih lanjut dan sayangnya baru dimanfaatkan sebesar lima persen saja. Indonesia merupakan negara paling kaya energi panas bumi karena terletak pada busur vulkanik.

FOTO: intisari.grid.id
FOTO: intisari.grid.id
Total potensi energi panas bumi yang dimiliki Indonesia sebanyak 29.215 GWe. "Panas bumi saat ini baru dimanfaatkan lima persen. Bayangkan saja sebanyak 95 persen belum kita manfaatkan," kata Wakil Ketua DPR RI Agus Hermanto dalam keterangan tertulisnya.

Bahkan, Agus sempat mengatakan jika panas bumi ibarat harta karun yang tak pernah dimanfaatkan. Menurut dia, Indonesia memiliki panas bumi dengan kapasitas 30.000 megawatt (mw). Sementara, yang dimanfaatkan baru sekitar 1.500 mw atau sekitar lima persen.

Selain panas bumi, energi lain yang bisa dioptimalkan adalah biofuel, biomassa, air, angin, matahari, hingga gelombang laut yang merupakan beberapa contoh sumber energi baru dan terbarukan yang bisa dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan masyarakat bersama sekaligus demi mewujudkan ketahanan energi nasional.

Bahkan, optimalisasi penggunaan energi baru dan terbarukan tidak melulu bicara pihak asing. Pasalnya, banyak Sumber Daya Manusia (SDM) di dalam negeri yang bisa digandeng terkait pemanfaatan energi baru dan terbarukan. Pemerintah, kementerian/lembaga, atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN) perlu menjaring dan menangkap sejumlah potensi tersebut.

Nurana Indah Paramita, misalnya, bisa menjadi salah satu orang yang diajak bermitra oleh pemerintah, kementerian/lembaga terkait, atau BUMN terkait dalam optimalisasi energi baru dan terbarukan. Pasalnya, Nurana Indah Paramitra bersama timnya mampu membuka lapangan kerja dari temuanya, yaitu pembangkit tenaga listrik arus laut.

Ketika penulis temui sekitar lima tahun yang lalu, melalui perusahaan yang didirikannya, yakni PT T-Files Indonesia Nurana Indah Paramita bersama dengan teman-teman seperjuangannya membangun sebuah perusahaan yang sudah berdiri sejak 2009. Sebuah Perusahaan yang bergerak di bidang desain dan teknologi produksi.

Di mana salah satu bidang usahanya adalah membangun pembangkit listrik berbasis kelautan di Indonesia untuk penggunaan umum dan kecil, menengah, dan industri besar dengan daerah cakupan di seluruh Indonesia dan dunia. PT T-Files adalah pemilik paten pembangkit listrik arus pasang surut laut menggunakan mekanisme floating.

Saat bertemu dalam sebuah program kewirausahaan yang digagas oleh salah satu bank milik pemerintah, memang Nurana Indah Paramita membeberkan sejumlah persoalan terkait pengembangan usaha yang digelutinya. Salah satunya adalah mengenai perizinan dan adanya peraturan yang tumpang tindih.

Selain memproduksi (vendor) untuk listrik publik dan kebutuhan industri, T-Files cukup rutin menjadi konsultan teknologi dan surveyor. Mereka bergerak dalam bidang manufaktur pembuatan mesin dan peralatan permesinan serta suku cadangnya. Mereka juga menyediakan jasa konsultan teknik untuk pembangunan pabrik, bengkel atau kebutuhan teknik lainnya termasuk produk keamanan dan ketahanan.

AFP PHOTO/AMER HILABI
AFP PHOTO/AMER HILABI
"Penting untuk dicatat bahwa perusahaan kami tidak hanya menjual produk, tetapi lengkap yang didukung oleh pelatih, insinyur yang berpengalaman dan teknisi, yang memungkinkan untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi setiap produk yang dijual," tulisnya seperti dikutip dari situs T-Files.

Misi mereka dengan menggunakan sumber daya manusia dan intelektual dalam lingkungan kerja tim adalah untuk mengerjakan EPC dengan menggunakan teknologi terbaik yang ada serta untuk memberikan harga kompetitif dengan produk-produk berkualitas.

Beberapa produk yang mereka hasilkan seperti machining & casting, renewable energy yakni terutama hydrokinetic, wind power, dan solar power mulai dari FS hingga konstruksi. Selain itu, memberikan jasa machining yang bersifat maspro seperti yang telah dilakukan yaitu produk Shingane Sozai.

Kemudian micro generation. Pengembangan renewable energy harus didukung oleh kemampuan produksi equipment pendukung seperti generator, electrical, energy storage, sekaligus proses machining dan produksi. Dalam hal ini T-Files hanya bermain dalam skala mikro yaitu 1kW-100 kW.

Sayangnya, usai 2012, penulis tidak pernah bertemu lagi karena satu dan lain hal. Namun, ketika penulis melihat situs yang dimiliki T-Files maka terlihat beberapa prestasi yang sudah ditorehkan. Mereka pernah menjadi pemenang dalam GEPI 2011 dan pemenang dalam Mandiri Young Technopreneur Award Winner 2011. Bahkan, usahanya mulai melesat.

Selain itu, mereka juga menjalin dengan sejumlah perusahaan terkemuka seperti dengan PT PLN (Persero), Pertamina EP Cepu, PT NT Piston Ring Indonesia, PT Taka Hidrocore, dan PT Pindad. Tentu hal seperti ini patut diapresiasi dan didukung karena karya anak bangsa akan bisa membantu pencapaian ketahanan energi dari pemerintah.

Sebelum Nurana Indah Paramita, beberapa waktu sebelumnya juga sempat beredar berita mengenai pohon kedondong sebagai sumber energi listrik. Sekilas terdengar mustahil, tapi ternyata tidak lantaran Naufal Rizki, pelajar asal asal Aceh Timur, berhasil menemukan sumber energi listrik yang bisa didapatkan dari pohon kedondong.

Sebenarnya penulis sempat bertemu dengan Naufal Rizki dalam sebuah kesempatan yakni pada ajang Anugerah Jurnalistik Pertamina 2016. Saat itu, Naufal mendapatkan apresiasi dari PT Pertamina (Persero) lantaran mampu menemukan energi baru terbarukan melalui penemuannya menggunakan pohon kedondong.

Dalam kesempatan itu, pemberian penghargaan yang diadakan Pertamina memang topiknya tidak melulu soal migas atau energi dalam pengertian harfiah. Kesempatan itu memang menjadi bukti bahwa artikel yang memenangkan penghargaan adalah jurnalis yang mengulas karya seorang anak Sekolah Dasar yang berhasil menemukan energi listrik.

FOTO: Aktual.com
FOTO: Aktual.com
Ajang seperti itu sebenarnya sangat penting dan tidak ada salahnya terus mendapat sorotan dari pemerintah, kementerian/lembaga terkait, atau BUMN terkait termasuk media massa. Apalagi, tercapainya ketahanan energi memiliki efek sangat erat kaitannya dengan tingkat kesejahteraan atau hajat orang banyak di Indonesia.

Selain Nurana dan Naufal, mahasiswa/i Politeknik Negeri Jember Jawa Timur jurusan Teknik Energi Terbarukan juga mengolah limbah las karbit yang merupakan sampah terbuang menjadi energi terbarukan. Salah satu mahasiswa Politeknik Negeri Jember Jawa Timur Muhammad Fadil Lukman membenarkan limbah tersebut bisa menjadi energi terbarukan.

Beberapa hal yang mereka lakukan adalah las karbit yang didapatkan dari sejumlah bengkel las dikeringkan lalu disaring dengan tujuan menghaluskan guna menghilangkan gumpalan limbah sehingga mudah diproses untuk menjadi energi baru dan terbarukan. Meski tidak ditampik, produk itu belum diproduksi secara massal karena masih dalam proses pengembangan.

Jika melihat itu semua maka pada dasarnya bahan baku energi baru dan terbarukan di Indonesia sangat berlimpah. Sekarang ini tinggal bagaimana pihak terkait terutama pemerintah, kementerian/lembaga terkait, atau BUMN terkait bergerak untuk memacu optimalisasi energi baru dan terbarukan sehingga ada peralihan dengan tidak lagi menggunakan energi fosil.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun