Mohon tunggu...
Brando Fitwiter Sinurat
Brando Fitwiter Sinurat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Branch Manager PT WOM Finance , instagram : @sinuratbrando

Ora et Labora

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bahasa Medan yang Perlu Dipahami Bagi Anda yang Ingin Berkunjung ke Kota Medan

19 Juli 2023   16:32 Diperbarui: 19 Juli 2023   16:33 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Humas Pemkot Medan

Bagi anda yang suka traveling atau berpindah-pindah kota karena tuntutan dari pekerjaan pasti akan selalu mendapati hal-hal unik dari setiap kota yang anda kunjungi. Apakah itu adat istiadatnya, makanan atau bahasanya. Hal itu wajar karena Indonesia adalah bangsa yang terkenal dengan keberagamannya mulai dari agama, suku, bahasa dan adat istiadat. Dan keberagaman itu yang membuat Indonesia semakin berwarna dan semakin indah.

Kota Medan sebagai salah satu kota besar di Indonesia dan memiliki banyak destinasi wisata yang indah tentu menjadi salah satu kota yang menarik untuk dikunjungi. Dan bagi anda yang pernah berkunjung ke kota Medan pasti banyak menemui hal unik dari kota ini. Dari sejarah atau asal usul berdirinya kota medan saja sudah unik. Kota Medan yang merupakan Ibu kota Sumatera Utara  selalu identik dengan suku Batak karena merupakan suku asli dari Sumatera Utara. Padahal penduduk asli kota Medan adalah suku Melayu. Namun, walaupun suku Melayu merupakan penduduk asli, kota Medan justru didirikan oleh tokoh dari suku Karo yaitu Guru Patimpus Sembiring Pelawi pada tahun 1590. Oleh-olehnya juga cukup unik salah satunya adalah Bika Ambon tidak disebut bika Medan walaupun berasal dari kota Medan. Asal usul disebut bika Ambon juga banyak versinya. Ada yang menyebut asal usulnya karena pertama kali dijual dan populer di simpang jalan Ambon Sei Kera Medan. Ada juga yang menyebut bahwa bika Ambon dibawa oleh warga Ambon yang merantau ke Malaysia dengan membawa kue bika dan masih ada beragam versi lainnya tentang asal usul bika Ambon Dan yang paling unik dari kota Medan tentu bahasanya. Bagi anda yang pertama kali berkunjung ke kota Medan pasti kaget dengan bahasa yang digunakan sehari-hari. Sering kali orang mengidentikkan bahasa Medan itu adalah bahasa Batak, padahal Medan punya bahasa sendiri. Bahasa Medan lahir dari campuran bahasa daerah atau dari keberagamannya. Banyak mungkin yang belum tahu bahwa kota Medan sering disebut miniatur Indonesia karena keberagaman suku yang ada disini. Dari suku Melayu, Batak, Jawa, Aceh, Minang, Cina, Arab hingga India berkumpul menjadi satu di kota Medan. Nah, disini saya ingin memberitahu bagi anda yang ingin atau pertama kali berkunjung ke kota Medan untuk belajar bahasa Medan terutama beberapa kata yang pengertian atau maknanya sangat berbeda dengan bahasa Indonesia.

Pasar = Jalan Raya

Kata pasar di kota Medan memiliki arti Jalan/ Jalan Raya. Bagi anda yang berasal dari kota Medan pasti sering mendengar orangtua kita berkata " Jangan main ke pasar, nanti ditabrak motor". kalimat itu berarti jangan bermain di jalan raya, nanti  ditabrak mobil.

Pajak = Pasar Tradisional

Jika pasar berarti jalan raya, maka pasar yang merupakan tempat berbelanja atau jual beli dalam bahasa Indonesia, disebut Pajak dalam bahasa Medan. Jangan bingung ya bagi orang yang berasal dari luar Sumatera Utara jika sering mendengar orang berkata " Ayo belanja ke Pajak". itu berarti kita diajak untuk belanja ke pasar.

Kereta = Motor

Jangan kaget kalau ke kota Medan mendengar teman berbicara "Pinjam dulu keretamu, mau beli makan". kata kereta bukan berarti kereta api tetapi sepeda  motor.

Motor = Mobil

Jika kita mendengar orang berbicara " kita naik motor aja kalo berempat, naik kereta ga muat (cukup)" . pengertian kalimat diatas adalah " kita naik mobil saja kalau 4 orang, naik sepeda motor tidak cukup".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun