Mohon tunggu...
Brando Lubis
Brando Lubis Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

A mistake is just a mistake. It's not final. It's not fatal. It's how we learn. Successful people fail FAST then move on.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Resensi: Anjing ala Hernowo Hasim

21 April 2010   10:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:40 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika membaca resensi pak hernowo mengenai what the dog saw, saya cuma terkekeh sendiri dengan tulisannya. Mengapa tidak, resensi menarik yang ia tulis memikat orang untuk membaca artikel tersebut lebih dalam lagi. Penyajian yang ia buat membuat rasa penasaran terhadap isi buku semakin tinggi. Kebayangkan, jika rasa penasaran itu terus berkembang, bisa dipastikan kita akan segera berusaha untuk membeli buku yang di rekomendasikannya. Tapi sangat disayangkan, taktik yang dia pergunakan melalui tulisannya tidak berlaku bagiku.

Resensi tulisan mengenai buku what the dog saw, yang membuat rasa penasaran kebanyakan orang yang telah membacanya. Saya kalahkan dengan langsung membaca sebagian buku yang beliau rekomendasikan tersebut : what the dog saw. Rasa penasaran itu tidak serta merta saya harus membeli bukunya, akan tetapi melalui browsing di dunia maya dan berharap menemukan buku tersebut. Akhirnya, buku sang maestro saya dapat dengan cara mendownload pdfnya melalui situs khusus yang menyediakan free e-book. Dan hal yang menggembirakan lainnya, buku buku karya Malcolm gladwell yang lain juga saya dapatkan sepertioutlier, tipping point dan blink.

Ulasan mengenai buku tersebut yang telah diperas sedemikian rupa oleh pak hernowo, memberikan banyak manfaat dan ilmu dari poin poin yang Malcolm gladwell sampaikan melalui resensinya. Thanks God pikirku... Saya mendapatkan sesuatu yang berharga dengan cara yang unik. Dimulai dari kumpulan artikel yang diberikan mas arie kepadaku dan salah satunya penulisnya adalah hernowo hasim, dari tulisannyalah saya menemukan sang ‘maestro’ Malcolm Gladmen, seorang penulis non-fiksi yang diakui oleh new York book review sebagai penulis non-fiksi yang tiada duanya.

Walaupun sebenarnya belum secara keseluruhan membacabukunya, akan tetapi klaim yang dilakukan oleh new York book review maupun inspirasi yang di dapat oleh pak hernowo atas buku sang maestro. Membuat saya bertanggung jawab untuk membaca habis buku karya sang maestro itu. Buat teman teman yang menyukai dunia kepenulisan, mungkin buku buku karya Malcolm gladwell sangat direkomendasikan karena gaya bahasa, kualitas dan isi yang otentik.

Brando Lubis

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun