Mohon tunggu...
Laras Ayu
Laras Ayu Mohon Tunggu... Writer

Parenting Tips | Kids Speech Development | Book, Movie, Drama Review |

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Youtube Kids: Membantu atau Menghambat Perkembangan Bicara Anak

16 Mei 2025   12:00 Diperbarui: 20 Mei 2025   15:57 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Logo Youtube kids (sumber: seeklogo.com)

Di era digital saat ini, YouTube Kids seringkali menjadi "asisten pengasuhan" bagi banyak orang tua. Aplikasi ini tidak hanya digunakan untuk menenangkan anak yang rewel, tetapi juga dianggap sebagai sarana belajar yang efektif. Namun, di balik klaim edukatif yang dijanjikan, muncul pertanyaan penting: apakah tontonan digital ini benar-benar membantu perkembangan bahasa anak, atau justru berpotensi menyebabkan keterlambatan bicara?

Ilustrasi anak menonton youtube kids sendirian (sumber: pinterst.com)
Ilustrasi anak menonton youtube kids sendirian (sumber: pinterst.com)

Tren "Menitipkan" Anak pada YouTube Kids

Banyak orang tua terperangkap dalam pola pikir yang kurang tepat. Mereka menganggap "asal anak tenang, YouTube Kids tidak masalah" atau berasumsi bahwa "konten anak-anak pasti membantu belajar bicara." Sayangnya, pandangan ini mengabaikan fakta penting tentang bagaimana sebenarnya anak-anak mengembangkan kemampuan bahasa.

American Academy of Pediatrics (AAP) menegaskan bahwa layar tidak dapat menggantikan interaksi manusia. Anak belajar bahasa melalui respons, ekspresi wajah, dan percakapan dua arah—bukan dari video yang hanya berbicara satu arah tanpa memberikan umpan balik terhadap ucapan mereka.

Screen Time dan Perkembangan Bahasa: Apa Kata Penelitian?

Sejumlah studi ilmiah telah mengungkap hubungan antara screen time dan perkembangan bicara anak. Penelitian Canadian Pediatric Society (2019) terhadap 900 anak usia 6 bulan hingga 2 tahun menemukan bahwa anak yang terpapar screen time lebih dari 30 menit per hari memiliki risiko 49% lebih tinggi mengalami keterlambatan bicara.

Sementara itu, riset yang dipublikasikan dalam JAMA Pediatrics (2021) menyimpulkan bahwa anak yang menonton video edukasi tanpa pendampingan orang tua tidak menunjukkan peningkatan kosakata yang signifikan. Interaksi langsung dengan pengasuh terbukti jauh lebih efektif dalam mengembangkan kemampuan bahasa.

Berdasarkan temuan-temuan tersebut, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan agar anak di bawah 1 tahun tidak terpapar screen time sama sekali, sedangkan anak usia 2-4 tahun dibatasi maksimal 1 jam per hari, dengan prioritas pada aktivitas fisik dan interaksi sosial.

Mengapa YouTube Kids Bisa Menghambat Perkembangan Bicara?

Ada beberapa alasan mengapa konsumsi YouTube Kids yang berlebihan dapat berdampak negatif pada perkembangan bicara:

1. Konten pasif: Anak hanya menerima informasi tanpa kesempatan berdialog, padahal otak belajar bahasa melalui percakapan dua arah.

2. Overstimulasi: Efek visual yang berlebihan, musik cepat, dan pergantian adegan yang terlalu sering dapat mengalihkan perhatian anak dari aspek verbal konten.

3. Kurangnya respons personal: YouTube tidak dapat merespons ucapan anak atau menyesuaikan komunikasi berdasarkan kebutuhan spesifik mereka.

Ilistrasi Orangtua membersamai anak menonton (sumber: pinterst.com)
Ilistrasi Orangtua membersamai anak menonton (sumber: pinterst.com)

Kapan YouTube Kids Bisa Bermanfaat?

Meski demikian, tidak semua screen time berdampak buruk. YouTube Kids dapat memberikan manfaat jika digunakan dengan bijak:

1. Pilih konten interaktif: Video yang mengajak anak menirukan kata, bernyanyi, atau menjawab pertanyaan lebih baik daripada tontonan pasif.

2. Dampingi anak menonton: Orang tua sebaiknya menonton bersama dan memperkuat pembelajaran dengan mengulang kata-kata atau konsep dari video.

3. Batasi waktu dan konten: Gunakan fitur parental control untuk memblokir konten yang kurang edukatif dan atur batasan waktu menonton.

Mengenali Tanda Peringatan

Orang tua perlu waspada jika anak :

1. Lebih banyak diam saat menonton dan tidak mencoba meniru kata-kata.

2. Lebih memilih YouTube daripada berinteraksi dengan orang lain.

3. kosakatanya tidak berkembang.

 Jika tanda-tanda ini muncul, sebaiknya kurangi screen time dan tingkatkan interaksi langsung.

Interaksi langsung dengan anak (sumber: pinterst.com)
Interaksi langsung dengan anak (sumber: pinterst.com)

Strategi Bijak Menggunakan YouTube Kids

Agar YouTube Kids tidak menghambat perkembangan bicara, orang tua dapat menerapkan beberapa strategi:

1.  durasi menonton maksimal 30 menit hingga 1 jam per hari untuk anak di atas 2 tahun.

2. Pilih konten berkualitas yang mendorong partisipasi verbal, seperti lagu dengan pengulangan kata.

3. Tonton bersama dan ajukan pertanyaan untuk mendorong anak berbicara.

4. Kaitkan konten dengan pengalaman nyata, misalnya menonton video tentang hewan lalu mengunjungi kebun binatang.

5. Prioritaskan interaksi langsung seperti membacakan buku, mengobrol, atau bermain peran.

Tanggung Jawab Orang Tua di Era Digital

Pada akhirnya, YouTube Kids hanyalah sebuah alat yang dampaknya sangat bergantung pada cara penggunaannya. Orang tua memiliki peran krusial dalam membentuk kebiasaan digital yang sehat bagi anak-anak mereka. Alih-alih menjadikan gawai sebagai "pengasuh digital", jadikanlah sebagai pelengkap—bukan pengganti—interaksi manusia yang bermakna.

Mari bersama-sama menciptakan generasi yang tidak hanya melek teknologi, tetapi juga memiliki keterampilan komunikasi yang baik. Langkah pertamanya adalah dengan menyadari bahwa perkembangan bicara anak membutuhkan lebih dari sekadar tontonan digital—ia membutuhkan kehadiran aktif dan keterlibatan nyata dari orang-orang terdekatnya. Sudah saatnya kita sebagai orang tua mengambil kendali atas perangkat digital, bukan sebaliknya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun