Setiap film baik reboot, remake, atau standalone sequel pasti punya kekurangan. Termasuk film yang baru-baru ini dibuat oleh Monty Tiwa, yakni "Mendadak Dangdut" (2025).
Meski naskah dan ceritanya dibuat oleh orang yang sama. Jika dibandingkan dengan film sebelumnya, kisah ini memiliki plus minus.
Artikel ini akan mengandung spoiler. Pembaca yang belum menyaksikan film ini sebaiknya berhenti membaca sampai di sini.
Berikut kelebihan dari "Mendadak Dangdut yang baru dirilis 30 April 2025.
1. Didominasi Adegan Komedi
Berbeda dengan film "Mendadak Dangdut" (2006), film ini memberikan banyak adegan komedi yang berasal dari dialog Keanu Angelo, Fajar Nugra, dan Opie Kumis.
2. Konflik yang Lebih Banyak Dibandingkan "Mendadak Dangdut" (2006)
Pertama, Naya (Anya Geraldine) yang dijebak oleh Thomas (Sadha Triyudha), dengan tuduhan pembunuhan Zul (Calvin Jeremy). Lalu, ada konflik seputar Naya dan bapaknya (Joshua Pandelaki). Naya merasa benci dengan pak Anwar, sebab di masa lalu dirinya ditinggalkan bersama sang ibu (Dominique Sanda) dan adiknya, Lola (Aisha Nurra Datau). Pak Anwar menikah lagi.
Ada juga masalah lain yang tidak kalah rumit. Wawan (Keanu Angelo) tidak merasa nyaman dengan orkes yang dibentuk pak Romli (Opie Kumis). Bapaknya sangat menonjolkan Tata (Wika Salim) sebagai penyanyi untuk menghibur penonton. Sedangkan, Wawan ingin berkreasi dengan kebolehannya bermain organ. Dari masalah tersebut, Wawan bersama sahabatnya, Wendhoy (Fajar Nugra) memutuskan membuat orkesnya sendiri.