Sebaliknya, bagi prajurit yang tidak percaya pada isu-isu yang menyudutkan pemerintah, mereka akan lebih berhati-hati dan menjaga diri dari setiap isu yang ada, terutama dari isu atau info yang dihembuskan oleh oknum masyarakat apalagi isu itu datang dari oknum partai "anti-pemerintah". Hal ini bisa berdampak positif pada pemerintah. Dimana prajurit tetap solid berada di belakang pemerintah yang sah. Dan prajurit tidak bermain-main dengan oknum partai atau oknum masyarakat "anti-pemerintah".
Dalam peristiwa G30S/PKI, tidak diketahui pasti seberapa banyak dari prajurit yang melakukan gerakan penculikan itu tahu bahwa mereka melakukan tindakan salah dan sedang melaksanakan gerakan pemberontakan atau penghianatan pada negara.Â
Barangkali ada juga diantara mereka merasa tersesat, terjebak dan tidak tahu menahu bahwa mereka sedang melakukan pemberontakan. Mereka kira sedang melakukan misi militer dan sedang melakukan misi menyelamatkan kepala negara dan pemerintahan, namun ternyata tidak, Who Knows? Ujung dari aksi mereka malah membuat Presiden Soekarno "lengser". Tapi mau dikata apa, walaupun ada diantara mereka merasa terjebak, namun secara fakta mereka ada dalam aksi itu. Mereka tidak bisa lepas dicap sebagai pemberontak.
Pada era orde baru, pemutaran film ini membawa dampak positif pada pemerintahan Soeharto. Karena Pak Harto yang kala itu menjabat sebagai Presiden memegang peranan penting dalam operasi penumpasan oknum militer yang memberontak beserta PKI tahun 65-66. Aksinya itu betul-betul terekam di film tersebut sebagai seorang bintang alias jagoannya. Sedangkan jika kembali diputar saat ini, tokoh pemerintahan saat ini tidak ada yang terlibat dalam peristiwa tersebut. Adapun yang terlibat yaitu Presiden Soekarno yang merupakan ayah dari ketua partai yang berkuasa di pemerintahaan saat ini. Dalam film itu pun posisinya dibuat masih abu-abu.
Dampak pemutaran film itu kuncinya ada pada seberapa tinggi tingkat kepercayaan anggota militer terhadap setiap isu yang dikaitkan dengan pemerintah. Namun. belum ada survey yang ditemukan untuk mengukur berapa persen dari tingkat kepercayaan anggota militer terhadap isu-isu media sosial yang cenderung dikaitkan dengan pemerintah.Â