Mohon tunggu...
I Made Bram Sarjana
I Made Bram Sarjana Mohon Tunggu... Administrasi - Analis Kebijakan

Peminat pengetahuan dan berbagi pengetahuan.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Ekonomi Kreatif Digital sebagai Mesin Baru Pertumbuhan Ekonomi Bali

11 Juli 2020   20:40 Diperbarui: 11 Juli 2020   20:37 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berdasarkan data BPS Provinsi Bali, pertumbuhan ekonomi Bali pada kuartal (triwulan) I tahun 2020 adalah -1,14%, turun jauh dari kuartal I tahun 2019 yang mencapai 6,01%. 

Sekalipun demikian, terdapat beberapa lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan positif cukup tinggi pada kuartal I tahun 2020 antara lain yaitu pengadaan listrik dan gas 8,07%, jasa keuangan dan asuransi 7,35% serta informasi dan komunikasi 7,41%. 

Lapangan usaha listrik dan gas tumbuh positif mengingat listrik dan gas telah menjadi kebutuhan mendasar masyarakat dan pelaksanaan sistem bekerja di rumah (Work From Home/WFH) pada kuartal pertama tahun 2020 berkorelasi pada pertumbuhan positif ini. 

Demikian pula halnya dengan jasa keuangan dan asuransi yang tetap bergerak aktif di masa pandemi COVID-19. Hal yang menarik adalah bahwa data menunjukkan lapangan usaha informasi dan komunikasi yang sejak tahun 2010 hingga 2020 baik per kuartal maupun tahunan selalu tumbuh positif. 

Lapangan usaha ini berkorelasi dengan berbagai aktivitas ekonomi berbasis digital, sehingga data awal dalam satu dekade ini mengindikasikan fondasi maupun ekosistem ekonomi digital Bali telah terbangun.

Lebih lanjut bila melihat data yang lebih luas sebagaimana dirilis katadata, Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi digital tercepat di Asia. Nilai ekonomi digital di Indonesia bahkan diproyeksikan akan melesat dari US$ 40 miliar pada tahun ini menjadi US$ 130 miliar atau setara Rp 1.820 triliun pada tahun 2025. 


Dari seluruh sektor ekonomi digital, nilai ekonomi paling besar akan diciptakan oleh e-commerce dengan nilai mencapai US$ 82 miliar pada 2025, disusul oleh online travel yang akan mencapai US$25 miliar pada 2025, kemudian sisanya media online dan transportasi online.

Data tersebut menunjukkan bahwa ekonomi digital akan tumbuh pesat seiring dengan inovasi dan kemajuan teknologi yang menjadi tuntutan Revolusi Industri 4.0. Oleh sebab itu Bali perlu segera mempersiapkan diri untuk memasuki dunia yang baru tersebut dengan segala potensi yang dimilikinya. 

Memasuki ekonomi digital juga akan membuat Bali tidak semata menggantungkan diri pada keunggulan Sumber Daya Alam (SDA) berupa keindahan alam yang menjadi basis dasar kemajuan industri pariwisata. 

Diversifikasi mesin pertumbuhan ekonomi daerah melalui pengembangan ekonomi digital juga akan memperkuat ketahanan ekonominya melalui keunggulan Sumber Daya Manusia (SDM), karena platform ekonomi digital pada dasarnya bukanlah infrastruktur teknologi, melainkan budaya inovasi, kreativitas dan kehidupan masyarakat yang berbasis pengetahuan (knowledge based society).

Kehidupan masyarakat Bali pada dasarnya telah kaya akan inovasi dan kreativitas, yang antara lain ditunjukkan dengan berbagai karya cipta dan karya seni. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun