Mohon tunggu...
Ani Berta
Ani Berta Mohon Tunggu... Konsultan - Blogger

Blogger, Communication Practitioner, Content Writer, Accounting, Jazz and coffee lover, And also a mother who crazy in love to read and write.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Duta Besar Keliling RI adalah Sosok Wanita Indonesia Perkasa, Ibu Supeni

10 September 2020   14:46 Diperbarui: 10 September 2020   14:33 765
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibu Supeni menyampaikan surat dari Presiden Sukarno kepada Presiden Hafez dari Syria di Damascus (Sumber foto: Buku "Supeni Wanita Utusan Negara"

Karena perdebatan ini, hadirin mendukung Ibu Supeni dengan tepuk tangan gemuruh dari berbagai penjuru ruangan. Hal ini mengakibatkan perhatian pers dan beberapa delegasi. Hasilnya, permasalahan Irian Barat ini tersebar beritanya padahal sebelumnya semua negara Barat memihak Belanda dan black out semua berita tentang Irian Barat yang sumbernya dari Orang Indonesia. Tapi kali ini berita itu leluasa tersebar.

The Irian Lady 

Persoalan Irian Barat semakin menemukan titik temu, berkat dukungan peserta di KTT Non Blok Asia Afrika juga. Sampai utusan Filipina, Senator Emmanuel Pelaez mendatangi Ibu Supeni usai di Inter Parlementiary Union, Pelaez berjanji mau membantu mengangkat persoalan Irian Barat di Sidang Umum PBB. Tadinya Filipina tidak mendukung Indonesia.

Sampai pada klimaksnya perebutan Irian Barat, Ibu Supeni terus berkomunikasi dengan Pelaez karena Filipina dijadikan pangkalan udara militer Amerika  yang menjaga Irian untuk dukungannya terhadap Belanda. Berkat negosiasi ini, Filipina pun melunak. Jadi, persenjataan dan semua perlengkapan perang dapat sampai di Irian Barat tanpa  ada yang menghadang dari pasukan Amerika melalui pangkalan udara Filipina.

Irian Barat yang diperjuangkan sejak 1950 akhirnya kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi pada 1 Mei 1963 melalui pesetujuan dari Dewan Keamanan PBB yang ditandatangani pada 16 agustus 1962. Ibu Peni lega hati sebab walau merasa kecil namun andilnya sangat besar terutama saat gigih memperjuangkan Irian Barat di KTT Non Blok Asia Afrika pada 1955 dan perdebatannya melawan pengacau saat pidato mengangkat isu Irian Barat di London. Hingga Beliau dijuluki The Irian Lady.

Sampul Buku yang terbit pada 1989 
Sampul Buku yang terbit pada 1989 


Duta Besar Keliling

Tahun 1960 Presiden Sukarno mengangkat Ibu Supeni menjadi Duta Besar RI untuk Amerika dan bertempat di Washington, menjelang keberangkatannya ada pembatalan justr dari Departemen Luar Negeri RI sendiri. Mencegat Ibu Supeni supaya tidak jadi. Padahal pihak Amerika sudah menyetujui. Akhirnya, Ibu Supeni ditugaskan menjadi Duta Besar Keliling oleh Presiden Sukarno karena kondisi untuk memperbaiki hubungan dengan beberapa negara khususnya Amerika sangat diperlukan cepat. Dan semakin berperannya percaturan politik Indonesia di mata dunia saat itu.

Peran besar Indonesia terhadap Politik Luar negerinya saat itu adalah menyelenggarakan berbagai konferensi tingkat tinggi Asia Afrika, seperti Gerakan Non Blok, Games Of The New Emerging Forces (Ganefo) dan masalah Irian Barat yang setiap tahun menjadi agenda pembicaraan di siding umum PBB.

Melihat hal ini, Ibu Supeni bersedia dan menjalankan tugasnya hingga 1966. Negara terakhir yang dikunjungi dalam memenuhi tugasnya sebagai Duta Besar Keliling adalah Filipina dan Kamboja.

Ikut Pergerakan Sejak Belia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun