Mohon tunggu...
Bozz Madyang
Bozz Madyang Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Food Blogger

#MadYanger #WeEatWeWrite #SharingInspiringRefreshing #FoodBlogger - Admin Komunitas Kompasianer Penggila Kuliner (KPK) Kompasiana - Email: bozzmadyang@gmail.com - Instagram/Twitter: @bozzmadyang

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Nostalgia ‘Madyang’ Kuliner Kampoeng Tempoe Doeloe Bernuansa Pecinan

4 Mei 2016   03:28 Diperbarui: 4 Mei 2016   18:06 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aneka menu SOLO. (Ganendra)

Suka merindu menu-menu kuliner ala kampung halaman? Atau pengen cari beragam kuliner daerah yang mungkin belum pernah icip-icip? Atau pengen menikmati menu desa di lokasi ‘pecinan’ yang bikin sensasi tersendiri? Atau juga pengen bernostalgia dengan pasangan kala menikmati jajan di kampung dulu?  

Yaa, menu-menu ‘madyang’ (makan) daerah ala kampung halaman selalu bikin rindu. Apalagi bagi mereka yang merantau, jauh dari kampung. Seperti aku, yang lama di Ibukota. Beberapa menu masih sering ditemui sih, bahkan dari daerah lain. Namun tentu saat kita ingin menikmatinya bersama kawan, saudara atau pun keluarga punya selera berbeda menu. Nah di memasuki tahun ke-13, Summarecon Kelapa Gading kembali menghadirkan Jakarta Fashion & Food Festival (JFFF) yang digelar selama sebulan lhoo, mulai 22 April – 22 Mei 2016. Rangkaian acara utamanya seh ada tiga, yaitu Fashion Festival, Food Festival dan Gading Nite Carnival.

13087700-1137344376306035-6827117622881162355-n-572908fd3fafbdde0d473744.jpg
13087700-1137344376306035-6827117622881162355-n-572908fd3fafbdde0d473744.jpg
Gapura Kampoeng Tempoe Doeloe. (Foto FB JFFF)

31-5729079d2423bd6e0d568f74.jpg
31-5729079d2423bd6e0d568f74.jpg
Wine & Cheese Expo. (Ganendra)

Nah untuk ajang kulineran, Food Festival terdiri dari Kampoeng Tempoe Doeloe (KTD) dan Wine & Cheese Expo yang digelar di Piazza dan area parkir L5, La Piazza. Tahun ini KTD mengangkat tema “Aneka Mie Nusantara,” dengan dekorasi suasana Pecinan masa lampau. Tak heran beragam ornament ala budaya Chinese terlihat dimana-mana. Mulai dari gapura, booth, hiasan payung merah, lampion dan lain-lain. Untuk ornamen, warna memang tak dinominasi warna merah, tapi sudah dipadu dengan warna lainnya, seperti warna kuning. dekorasi terlihat cantik di waktu jelang malam dengan lampu-lampunya. Berasa di pecinan beneran. Heheheeee

17-5729065465afbdee0d81fb8d.jpg
17-5729065465afbdee0d81fb8d.jpg
Dekorasi Pecinan.  (Ganendra)

28-57290682f87a612f048b4574.jpg
28-57290682f87a612f048b4574.jpg
Dekorasi Pecinan.  (Ganendra)

9-5729069d3fafbd680dea92b9.jpg
9-5729069d3fafbd680dea92b9.jpg
Dekorasi Pecinan.  (Ganendra)

Nah untuk menu kuliner ‘rindu’ Kampoeng Tempoe Doeloe, apa saja?

Banyak menu yang disajikan. Tercatat ada 65 booth dan 29 gerobak yang menyajikan sekitar 200 an aneka menu berbeda. Tentu saja menu-menu ala kampung, daerah, tradisional. Cukup mudah mencari menu yang diinginkan karena di setiap booth telah ditempelin nama-nama menunya lengkap dengan daftar harga di papan depan masing-masing booth. Menu-menu ala kampung tapi tidak kampungan, karena didukung oleh dekorasi dan suasana yang nyaman ala pecinan. Eksotik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun