Mohon tunggu...
deniranggup
deniranggup Mohon Tunggu... Mahasiswa - Boy rg

Marjaavaan (Aku akan Mati): Cinta yang hilang, harapan untuk kembali.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cinta Revolusi

23 April 2021   00:48 Diperbarui: 23 April 2021   01:36 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Cinta revolusi PART 1

Semenjak 2 tahun lalu kecintaan saya terhadap perjuangan pembebasan tanah ini semakin dalam, peristiwa ke peristiwa, perjumpaan dengan banyak orang yang memiliki pemikiran pemikiran kritis, dan ide-ide gila soal revolusi membuat saya tidak bisa menyangkal bahwa saya cinta terhadap perjuangan ini.

Kami harus berlari untuk mendahului penguasa-penguasa yang kapan saja di mana saja mereka mampu melakukan penindasan terhadap kaum minoritas, ya seperti ini lah dunia baru ku, Melihat mendengarkan dan merasakan penindasan semena-mena yang dilakuan.

Beberapa oknum yang dilengkapi dengan atribut negara merampas dan memukul siapa saja yang menurut dia bertentangan atau berpotensi menghalangi niatnya, bahkan tidak segang mengambil tindakan penghilangan nyawa manusia.

Saya seorang yang baru dalam hal ini, walaupun saat dibangku pendidikan kelas menengah atas dulu, kami diperkenalkan dengan banyak teori-teori revolusi dari bangsa bangsa barat.

Teori revousi industry adalah teori revolusi yang masi segar ingatanya dikepala saya, ada juga bagaimana cerita tentang perjuangan orang-orang kulit hitam diafrika, terhadap rasis yang dialami mereka.

Tetapi semua yang saya dapat disekolah ini hanya merupakan bacaan dan sebatas pelajaran yang harus saya hafalkan demi unjian nanti.

Dan semua menjadi berbeda saat saya berada pertama kali dalam dunia kampus, disini pertama kali saya diharuskan untuk menerima tanggung jawab terhadap diri ku sendiri, dan belajar untuk memahami tentang kehidupan, dan perencanaanya kedepan nanti (masa depan).

Pada waktu itu sa sedang duduk dibangku taman dalam halam kampus.

"pace selamat siang" terdengar suara wanita agat serak menyapa dari arah belakang

"siang ka" sapa saya sambil memutar badan melihat ke arah suara itu.

"ko sedang apa" wanita itu bertanya dan langsun duduk tepat didepan saya.

"Ahhh ini ka sa sedang membaca buku" dengan sedikit tersenyum saya menunjukan  sebuah buku tua bersampul merah

MAWAR REVOLUSI

"sio  cinta ku dijalanan"

Tempat pertama kita jumpa

Nadi dileher mu kuat dan lantang

Berteriak merdeka, merdeka, merdeka

Lawan, lawan, lawan,

Terus kau lantangkan suara mu

Dikepung puluhan bahkan ratusan prajurit terlatih

Dengan mata seorang pembunuh,

Namun tidak gentar selangkah pun tidak

Kau tetep berdiri menatap dan terus berteriak kepada mereka.

Bebaskan, bebaskan bangsa papua.

Berikan kepada bangsa papua hak menentukan nasibnya sendiri

Kembalikan kedaulatan negara papua

Berikan keadilan pada orang papua.

Sungguh aku mengagumi keberanian diri mu

Tekad yang kau tunjukan dan kepedulian mu

Menyalakan api semangat dalam raga ku

Aku telah jatuh cinta 

Suara mu adalah kompas yang menuntun langka perjuangan

Semangat dan tekat mu adalah belati tajam

Aku telah jatuh cinta pada mu

Kau mawar diantar bebatuan

Kau mawar revolusi, yang mengajarkan aku bertarung

Terimakasih wahai wanita pejuang revolusi.

Kau mawar yang tidak hanya berduri

Tapi kau mawar yang berapi.

BERSAMBUNG.......

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun