Mohon tunggu...
Boyke Abdillah
Boyke Abdillah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hanya manusia biasa

sahabat bisa mengunjungi saya di: http://udaboyke.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Menjaring Ikan di Tumpukan Sampah

28 Maret 2016   14:08 Diperbarui: 28 Maret 2016   21:37 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melihat gunungan sampah plastik di TPA, mungkin tidak akan begitu menghentak kesadaran. Tapi melihat tumpukan plastik di pukat nelayan? Memiriskan hati. Betapa tidak, ikan-ikan menyatu dengan sampah plastik, dan ikan itu untuk dikonsumsi orang banyak. Bukan tidak mungkin sampah-sampah plastik itu adalah bekas tempat menaruh bekas pembalut, diapers, muntahan, atau yang jorok-jorok lainnya.

Kalau sudah begini, saya justru sangat tidak setuju aturan yang diterapkan pemerintah baru-baru ini, penggunaan kantong plastik berbayar di super market. Cuma 200 rupiah? Saya pikir ini tidak efektif. 200 rupiah itu terlalu murah untuk mendapatkan hasil yang diharapkan. Seharusnya lebih mahal dari itu. Atau kalau perlu pemerintah tegas, melarang penggunaan kantong plastik di Indonesia.  Solusinya, masyarakat akan kembali menggunakan kantong atau tas belanjaan bila ke pasar. Toh, waktu saya kecil dulu, emak dan nenek saya dan banyak ibu-ibu lainnya belanja pakai keranjang belanja. Kalau dulu bisa, tentu sekarang juga bisa.

Saya tahu, penggunaan kantong plastik adalah dilema. Tapi harus ada tindakan tegas supaya keadaan tidak menjadi lebih buruk. Kebijakan ini untuk kebaikan masyarakat juga. Tidakkah kita peduli dengan lingkungan? Tidak kasihan dengan hewan-hewan yang hidup di laut? Tidakkah kasihan dengan nelayan yang capek-capek bekerja menjaring ikan ternyata yang terjaring adalah sampah? Ataukah maukah anda makan ikan yang ternyata berasal dari tumpukan sampah plastik yang dibuang di samudera?

Kalau Anda merasa peduli, tapi tidak setuju dengan kebijakan kantong plastik berbayar, setidak-tidaknya  berhemat dan bijaksanalah menggunakan kantong plastik. Bumi yang kita tinggali bukan hanya untuk kita tinggali hari ini, tapi untuk  generasi penerus di masa datang. Setuju?

 

Data dapat dilihat di sini dan di sini

 

Artikel ini pertama kai dimuat di blog saya, boyke abdillah.com. Di sana anda juga bisa melihat artikel lainnya, berupa inspiring news, opini, fiksi dan lainnya. Silakan mampir bila berkenan 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun