Mohon tunggu...
Boy
Boy Mohon Tunggu... Freelancer - Digital Enthusiast

Do what you cant!

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

Jangan Buru-buru Beli Smartphone 5G di Indonesia

5 Juni 2019   02:16 Diperbarui: 5 Juni 2019   10:52 3871
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. (Pexels/Daria Shevtsova)

Hadirnya teknologi 5G yang akan membawa banyak manfaat, akankah diterapkan Indonesia dalam waktu dekat? Ternyata tidak. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan bahwa uji coba infrastruktur jaringan 5G di Indonesia baru akan berlangsung pada 2020 mendatang. 

Uji coba itu pun masih terbatas pada sektor industri, dan belum menyasar konsumen pengguna smartphone. Salah satu kendalanya adalah biaya penyediaan jaringan 5G yang mahal dan belum sesuai dengan daya beli masyarakat.

"5G lebih feasible untuk segmen pasar enterprise atau bisnis seperti kawasan industri. Perhitungan mereka, walaupun cost naik, namun selama produktivitas dan revenue naik lebih cepat, masih tetap feasible," kata Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara saat diwawancarai redaksi Tirto.id di Kementerian Keuangan, Selasa (26/2/2019).

Selain infrastruktur yang belum siap, smartphone dengan teknologi 5G juga masih sangat mahal. Ini karena smartphone perlu perangkat tambahan untuk mengakomodasi jaringan 5G. Hanya smartphone dengan tipe menengah ke atas yang akan memiliki teknologi ini. Misalnya saja seperti smartphone 5G pertama di dunia, Samsung Galaxy S10 5G yang dibanderol dengan harga termurah 1,39 juta won (Rp 17 juta). 

Teknologi 5G masih dalam tahap penyempurnaan

Namun alasan yang lebih masuk akal untuk menunda pembelian smartphone 5G adalah teknologi ini belum sempurna. Teknologi 5G saat ini hanya bisa digunakan jika menggunakan sinyal gelombang milimeter atau millimeter wavelength (mmWave) dengan rentang frekuensi 24 GHz hingga 90 Ghz. 

Perusahaan operator seluler asal Amerika Serikat, Verizon, merupakan yang pertama di dunia meluncurkan jaringan 5G menggunakan gelombang milimeter. Sayangnya frekuensi pada rentang tersebut sangat mudah terganggu.

"Pada frekuensi ini --seperti yang diusulkan 28 GHz dan 39 GHz - radio berperilaku berbeda. Gelombang milimeter ini jauh lebih mudah terhalang oleh dedaunan pohon dan tubuh Anda," ujar Saul Einbinder, VP Sprint Communications, seperti dikutip dari Forbes.com.

Frekuensi jaringan 5G yang mudah terhalang tentu hanya bisa diakses dengan mudah di luar ruangan. Sedangkan untuk akses sinyal 5G di dalam ruangan seperti rumah atau kantor, nantinya perlu perangkat khusus di luar ruangan sebagai penangkap sinyal. 

Barulah dari perangkat tersebut sinyal 5G bisa digunakan di dalam ruangan. Namun lagi-lagi, pengembangan perangkat khusus tersebut tentu tidak akan tersedia dalam waktu dekat.

Bagaimana, masih tertarik untuk membeli smartphone 5G di Indonesia?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun