Mohon tunggu...
Bowie
Bowie Mohon Tunggu... Pemerhati isu sosial , lingkungan, alam, pendidikan

GILANG (semanGat Inisiatif kreatif Leadhership entrepreniur proactive Action Ngobrol pintar)

Selanjutnya

Tutup

Nature

Kampung Ciharus Garut Potensi Pusat Pertanian Terpadu, Wisata dan Agrobisnis

30 Januari 2025   01:59 Diperbarui: 30 Januari 2025   01:59 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kebun bibit bonsai Ciharus Garut (dokpri)

Saat ini yang banyak di panen diantaranya kubis, wortel, kentang dan cabe, harga bervariasi kubis  Rp. 2.000 -- 3.500 /kg,  kentang Rp. 10.000 - 13.000/kg , cabe Rp. 50.000 - 75.000/kg, wortel Rp 4.000 - 6.000/kg

Menurut petani jika hasil penen teryata anjlok jauh sekali, sebagai contoh wortel pernah terjadi harga  Rp. 800,- -- 1.000 sedangkan ongkos ojeg gunung Rp 500,- -- 1.000/kg, ongkos angkut pupuk Rp. 4.000/ karung.  dengan kondisi tersebut biasanya hasil panen tidak dijual tapi hanya dibuang menjadi barang tak terpakai atau  dihancurkan ditanah dan difungsikan sebagai pupuk untuk tanaman baru.

Pemandangan lebih istimewa  lagi di Kampung Ciharus ternyata  ada ahli pertanian  khusus  paprika dengan  puluhan green house, juga ahli bonsai yang bisa  menjadikan Kampung Ciharus sebagai pusat  tanaman hias bonsai dari pembibitan penanaman pemasaran maupun pelatihan.
Tersedia juga beberapa  vila untuk penginapan, training dan berbagai kegiatan acara dengan perlengkapan sarana dan prasarana.

Dengan demikian sumber daya alam  (lahan, air), lingkungan dengan perlengkapannya sudah tersedia, sumber daya manusia juga ada, begitu juga kebiasaan masyarakat  sudah tertata dengan baik.

Tinggal  bagaimana peran pemerintah khususnya Dinas Pertanian bersama Desa mensuport teknologi yang mumpuni, bantuan  permodalan, penyuluhan, kemudahan transportasi jalan  mobil,  penataan kembali lahan pertanian, kehutanan serta peruntukannya  dengan peraturan desa  serta kepastian masa depan pertanian sehingga dapat  mencetak generasi Z  menjadi petani milenial, menjadikan petani sebagai profesi yang menjanjikan dan handal.

Dengan kondisi tersebut Kampung Ciharus dapat dijadikan sebagai pusat penelitian pengembangan dan pelatihan khususnya pertanian paprika dan tanaman hias bonsai sekaligus sebagai desa wisata dan dapat membangun dan pengkaderan   petani milenial yang handal, yang nantinya dapat menjadikan pertanian sebagai  penopang pokok dalam masyarakat dan menjadi  desa percontohan di Indonesia tercinta.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun