Mohon tunggu...
Muhammad Ibnu Rizki
Muhammad Ibnu Rizki Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Belajar Membuat Artikel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Dukung Penuh Tujuan SDGs Nomor 12 dan 13, Mahasiswa UMY Kembangkan Start-Up Pengolahan Sampah Organik

3 Desember 2021   20:23 Diperbarui: 3 Desember 2021   21:36 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masalah sampah menjadi persoalan yang serius, terutama dalam hal pengolahannya. Menurut data Kementrian lingkungan Hidup, dan Kehutanan (KLHK) pada tahun 2020 Indonesia menghasilkan 67,8 Juta Ton sampah dengan didominasi oleh sampah organik sebanyak 39,7%. Sampah organik ini jika dibiarkan saja memiliki dampak yang buruk bagi bumi, karena mengandung gas metana 21 kali lebih berpotensi untuk merusak lapisan ozon dibandingkan dengan asap knalpot kendaraan bermotor. 

Berangkat dari masalah tersebut, mahasiswa UMY berkolaborasi dengan inkubator kampus untuk membuat sebuah Statup pengolahan limbah organik yang diberi nama "OMBAH (Olahan Limbah)". Menariknya OMBAH merupakan Startup yang bergerak dalam pengolahan sampah organik menggunakan teknologi biokonversi bantuan larva Black Soldier Fly atau biasa disebut lalat tentara hitam. Larva lalat tentara hitam terkenal akan kemampuannya untuk mengkonsumsi dan mengurangi sampah organik, dari 1 Kg larva mampu mengolah sampah organik 3-5 Kg dalam waktu 24 jam. 

Dijelaskan Muhammad Ibnu Rizki selaku Founder dan CEO dari startup terserbut, saat ini OMBAH fokus dalam mengembangkan pengolahan sampah organik menggunakan teknologi biokonversi bantuan larva Black Soldier Fly yang nantinya hasil turunan dari pengolahan sampah organik bantuan larva tersebut dapat dijadikan pupuk organik, Larva BSF kering, dan Tepung Larva BSF.

Foto : Dok. Pribadi
Foto : Dok. Pribadi

Startup yang beranggotakan Muhammad Ibnu Rizki (Founder dan CEO), Fadhil Afif Zihni (Co-Founder dan COO), Basit Fasdiakto (Co-Founder dan CTO) dan Sekar Milinia Riyanti (Co-Founder dan CFO) ini telah beberapa mengikuti kompetisi tingkat nasional seperti menjadi finalisis Unilever Entrepreuner bootcamp dan KMI Award Indonesia ke-12 yang diselenggarakan di Universitas Brawijaya Malang. 

Dalam perjalanannya startup OMBAH membawa visi "sebagai pelopor generasi milenial dalam pemanfaatan dan pengolahan sampah organik untuk masa depan yang lebih berkelanjutan", serta didukung dengan misi" ingin berkolaborasi dengan generasi milenial dalam pengolahan sampah organik karena dinilai memiliki tenaga dan pemikiran yang luar biasa".

Kedepannya, OMBAH memiliki target untuk memperluas pemasaran yang didukung dengan peningkatan kapasitas produksi larva untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Selain itu juga, Startup yang sudah berjalan 1 tahun ini akan berfokus dalam pengembangan produk, pemberdayaan masyarakat dan juga kolaborasi dengan investor.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun