2. Â Hitung kebutuhan bulanan. Kalau pengeluaran bulanan kamu Rp5 juta, maka dana cadangan darurat ideal bisa 6--12 kali lipatnya, alias Rp30--60 juta. Tapi kamu bisa mulai dari kecil kok, misalnya Rp5 juta dulu sebagai target awal.
3. Gunakan instrumen yang relatif aman tapi punya imbal hasil. Karena dana cadangan darurat disiapkan untuk jangka menengah panjang, kamu bisa pilih deposito, obligasi negara ritel, atau reksa dana pendapatan tetap. Hindari instrumen yang terlalu fluktuatif kayak saham atau kripto.
4. Pisahkan dari rekening utama. Simpan di rekening berbeda atau produk investasi terpisah. Tujuannya biar kamu nggak tergoda buat "nyentuh" uangnya.
5. Review tiap tahun. Kebutuhan hidup bisa berubah yaitu pengeluaran naik, tanggungan bertambah, atau kondisi ekonomi bergeser. Sesuaikan besaran dana cadangan darurat kamu secara berkala.
Realistis Aja Dulu
Jujur aja, ngomongin dana cadangan darurat bisa bikin pusing kalau keuangannya pas-pasan. Tapi ingat ya semua dimulai dari langkah kecil. Mau Rp100 ribu per bulan pun nggak masalah. Yang penting ada niat dan disiplin.
Jangan nunggu penghasilan besar baru mulai nabung, karena kalau mindset-nya masih "nanti aja", ya nanti nggak akan pernah datang.
Mulai dari sekarang, sedikit demi sedikit. Karena waktu adalah teman terbaik dari orang yang disiplin.
Siap Hadapi Krisis, Bukan Sekadar Bertahan
Kalau dana darurat bikin kamu bisa bertahan saat kepepet, maka dana cadangan darurat bikin kamu tetap tegak saat dunia goyah.
Ini bukan cuma soal uang, tapi soal ketenangan pikiran.