Mohon tunggu...
Edo Hendra Kusuma
Edo Hendra Kusuma Mohon Tunggu... Human Resources - Presiden of Asean Studies Forum

Teacher

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Etika Islam Dalam Aktivitas Bermedia Sosial

14 Oktober 2018   14:30 Diperbarui: 14 Oktober 2018   14:53 2055
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Media sosial adalah sebuah media baru, yang tumbuh kembang mengikuti perkembangan teknologi yang terus tumbuh pesat. Perkembangan ini tentu akan melahirkan dampak positif dan dampak negatif. Oleh sebab itu, saat ini kebutuhan tentang aturan-aturan penggunaan media sosial amat sangat dibutuhkan. Dalam Islam, seorang beriman apabila dirinya melaksanakan aturan dari Allah dan menjauhi larangannya. 

Dengan sebab itu "ilmu etika" atau dalam Islam disebut sebagai adalah pengetahuan tentang moralitas (ilm-ul-Akhlaq) harusnya menjadi arus utama dalam penyensoran antara benar dan salah dalam aktivitas di media sosial.

Pendahuluan

Saat ini perkembangan teknologi terus berkembang dan terus melakukan terobosan. Dan memunculkan peralihan dari media konvensional sebagai sumber utama arus informasi ke media baru para peneliti seperti david gauntlett berani mengatakan bahwa era media konvensional telah selesai dan saat ini beralih ke era media baru (Internet). Peralihan tersebut bukan hanya sekedar analisa saja terbukti jika melihat data yang dikeluarkan oleh We Are Social and Hootsuite tentang jumlah pengguna Internet. Dari total populasi manusia di bumi 7.476.000.000 sebanyak 3.773.000.000 manusia pengguna aktif Internet.

Penetrasi media baru mengalahkan media konvensional terus berlangsung. Di Indonesia dari total penduduk sebesar 265 juta orang. pengguna Internet di Indonesia di jumlah 132,7 juta jiwa atau setara 51,7 dari populasi masyarakat Indonesia (2016). Dari jumlah tersebut 127,9 juta jiwa mengkonsumsi Medsos, terkait konten Media Sosial Facebook terbesar diangka 71,6 juta (54%) disusul dengan Instagram dan Youtube masing-masing dengan 19,9 juta dan 14,5 juta. 

Dengan banyaknya pengguna Internet tersebut sangat dibutuhkan pemahaman tentang etika berinternet. Dalam perkembangannya etika di Internet disebut oleh para ahli dengan Netiquette berasal dari kata "net", untuk menjelaskan jaringan (network) atau juga bisa Internet, dan "etiquette" yang berarti etika atau tata nilai yang diterapkan dalam komunikasi di dunia siber. Secara Bahasa "etiquette" berasal dari Bahasa Perancis yang berarti Tiket, sebagaimana saat menontot bioskop. 

Atau jika diluaskan "etiquette" adalah sebuah pra-syarat untuk kemudian fungsi positif, dan keindahan Internet dapat dilihat. Netiquette merupakan sebuah konvensi atas norma-norma yang secara filosofi figunakan sebagai panduan bagi aturan atau standar dalam proses komunikasi di Internet atau merupakan etika berinternet sekaligus perilaku sosial yang berlaku di media online.

Islam dan Etika

Dari sisi etimologi etika berasal dari Bahasa Yunani, ethos yang berarti watak kesusilaan atau adat, sementara dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Etika diartikan sebagai Ilmu tentang yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak). Dari pengertian ini terlihat bahwa etika erat hubungannya dengan aktivitas tingkah laku manusia. 

Sementara pengertian etika berdasakan terminologi yang dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantara adalah Ilmu yang mempelajari soal kebaikan dan keburukan dalam kehidupan manusia, terutama yang berkaitan dengan gerak-gerik manusia baik berupa pikiran ataupun rasa yang merupakan bagian dari pertimbangan dan perasaan.

Ada banyak materi tentang etika dalam Al-Qur'an dan ayat-ayat Nabi Muhammad (SAW), yurisprudensi Islam dan mistisisme. Filsafat berfokus pada akal dan pengalaman manusia. Islam menyajikan ajaran etisnya dengan penyataan langsung atau tidak langsung. Kata yang sama untuk etika dalam Islam adalah Akhlaq, dan ini ditafsirkan sebagai moralitas. Dalam pemikiran Islam, fitur utamanya adalah pengetahuan tentang moralitas (ilm-ul-Akhlaq), yaitu apa yang kita sebut "ilmu etika". 

Dalam pengertian tersebut dapat diambil benang merah bahwa etika merupakan bagian awal untuk membedah sifat baik dan buruk dalam tubuh manusia. Menurut Abdurezak A.Hashi etika didefinisikan sebagai, "Ethics deals with those standards that prescribe what man out to do. It also addresses virtues, duties and attitudes of the individual and the society. In addition, ethics is related to customs, traditions as well as beliefs and worldviews.", Artinya, etika adalah standar hidup bagi siapa saja, yang juga membahas tentang kebajikan perihal tugas dan hidup masyarakat. Selain itu, etika juga terkait dengan adat istiadat, tradisi serta keyakinan dan pandangan dunia. 

Dalam Islam etika merupakan representasi keimanan seseorang karena etika Islam disaring dari ajaran-ajaran Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah baik lewat perkataan dan kebiasaan dan tingkah lakunya, sehingga pembentukan etika itu kunci dari seseorang itu berakhlak atau tidak. Etika Islam sebagai satu disiplin yang lengkap hadir pada setiap persoalan etika, meliputi: konseptual, praktikal, normatif, applikatif dan lain-lain. Atas dasar definisi ini kita ketahui bahwa etika Islam mencakupi segala aspek termasuk pengaplikasian dalam aktivitas bermedsos. 

Pengaplikasian Etika Islam dalam Bermedia Sosial

Kosekuensi dari besarnya jumlah pengguna Internet satu diantaranya akan masuk arus budaya yang tidak bisa dihindari sebab di era ini pertemanan tidak lagi melihat batas budaya, negara, bahkan agama. Sebagai contoh pengguna Instagram tahun ini telah berada di angka 1 Miliar user. Pengguna Instagram di Indonesia sebesar 56 juta user (April 2018). 

Jika kita lihat perkembangan pengguna Instagram di Indonesia naik sebesar 37 Juta user dari tahun 2016. Tentunya efek dari besarnya pengguna Internet hari ini memberikan dampak positif maupun negatif, dalam aktivitas di media sosial Dampak positifnya user lebih cepat mengetahui segala sesuatu yang berhubungan dengan informasi atau user umat muslim dapat cepat mengetahui perkembangan dakwah di dunia ataupun isu keumatan. Dampak negatifnya keragaman kultur dapat membuka peluang terbukanya perseteruan, permusuhan, atau sampai konflik.

Fungsi etika Islam dalam hal ini adalah bagian filter aktivitas bermedia sosial, secara khusus kepada user agar dapat membedakan antara "benar" dan "salah".  Etika Islam juga berfungsi sebagai penyensor mana hal yang diharamkan dalam syariat Islam seperti pornografi, kekerasan, dan penghujatan. Pertanyaannya bagimana kita memastikan media sosial sesuai dengan etika Islam dan teori etika lainnya. Seperti di Inggris negara telah mengatur aktivitas bermedsos melalui lembaga pemerintah seperti ofcom dan komisi keluhan pers. 

Dengan demikian Media sosial dapat mematuhi etika Islam dan teori etika lainnya dengan mudah. Namun ini harus diterapkan pada tingkat yang berbeda mulai dari undang-undang dan peraturan pemerintah hingga aplikasi media sosial yang mengatur diri sendiri atau oleh orang-orang yang menggunakan media sosial. Orang-orang ini harus memutuskan apa yang salah atau benar menurut hati nurani mereka sendiri dan menggunakan etika Islam untuk membimbing mereka untuk membedakan anatara "benar" dan "salah".

Kesimpulan 

Berdasarkan bahasan diatas dapat diketahui bahwa etika mendapat perhatian sangat besar dalam agama islam dan memfungsikan etika sebagai represntasi keimanan seseorang. Etika dalam pandangan Islam sama halnya dengan pengetahuan tentang moralitas (ilm-ul-Akhlaq). Etika Islam juga difungsikan sebagai arus utama agar user dapat membedakan antara "benar" dan "salah". Tentang proses pengaplikasian etika Islam dan etika lainnya dibutuhkan peran serta negara dan user untuk penerapannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun