Mohon tunggu...
bonekpalsu
bonekpalsu Mohon Tunggu... profesional -

Bonek palsu yg bejo

Selanjutnya

Tutup

Politik

Agus Harimurti Akan Menjadi DKI-1, Karena Faktor-faktor Ini

27 September 2016   21:27 Diperbarui: 27 September 2016   21:43 736
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Masuknya Agus Harimurti dan Anies Baswedan sebagai calon pilgub DKI membuat kanal Politik di K sedikit berubah, yang sebelum nya sudah sangat jenuh dengan perdebatan atau tepatnya pertengkaran antara Ahoker dengan Anti Ahok, sekarang ini menjadi lebih berwarna dengan tulisan tentang Agus dan Anies. Ada banyak tulisan dengan topik yang mempertanyakan apa motivasi keputusan politik SBY, yang berakibat langsung terhenti nya karir militer Agus Harimurti, cucu Jendral TNI Sarwo Edhi Wibowo, dan anak Presiden RI yang juga Jendral TNI. Padahal Agus Harimurti diproyeksikan oleh banyak pihak sebagai salah satu pimpinan TNI dimasa yang akan datang.

Dengan tidak bermaksud ikut terlibat dalam pertengkaran Ahoker vs anti Ahok,aku melihat Agus punya kans paling besar untuk menjadi DKI-1 dengan alasan-alasan dibawah. Kalau ada yang bertanya  .... koq bukan Anis cak? He he he … alasannya simple: Anis itu terlalu halus dan lembut untuk Jakarta, ditambah lagi Anis yang terlalu mudah untuk pindah kelain hati ....  membuat aku lebih condong ke Ahok untuk menjadi DKI-1, jika misalnya Agus kalah pada putaran pertama Pilkada DKI. 

Ok kita teruskan ……

Pertama, Kapasitas Agus Harimurti

Untuk menjadi lulusan terbaik di AKMIL sangat jelas memerlukan fisik, mental,dan intelektual yang prima. Punya 3 gelas master dari beberapa perguruan tinggi kelas dunia, lulus dari Army Command and General Staff College (Sesko) Fort Leavenworth-Kansas USA dengan nilai sempurna, kandidat PhD, komandan batalion pasukan tempur TNI, komandan pasukan kontingen TNI di luar negri, dan sudah diusulkan untuk naik pangkat menjadi Letkol pada April 2017 ini. Secara mudah orang melihat karir militer Agus sangat cemerlang dan jalan menuju pucuk TNI sudah terbentang lebar didepan mata. Pertanyaan utama nya adalah kenapa Agus mau saja mendadak pensiun dari TNI, apa yang kau cari Agus? Apa sih maunya SBY? Agus dan keluarga SBY sudah memberi jawaban formal di media, dan banyak artikel di K yang membahas dan mencoba menjawab pertanyaan itu. Di media juga banyak yang mengecam dan mengejek keputusan berani (dan nekad?) ini. Termasuk pakar politik Ikrar Bakti yang mengatakan Agus adalah anak ingusan …. Ha ha ha. Mayor TNI dengan segunung prestasi dibilang anak ingusan? Aku berani mengatakan bahwa Ikrar Bakti bisa dipastikan akan muntah-muntah kalau ikut latihan dasar militer. Pasti ada banyak pertimbangan logis dan strategis dari Agus (dan SBY) sehingga berani mengambil keputusan besar ini.

Tapi Agus kan masih mayor TNI, koq sudah kebelet kepingin jadi Gubernur DKI,yang jadi jatah Let-Jend TNI lho cak?!

Mudah-mudahan anda tidak lupa atau sengaja lupa. Dua tahun lalu kita punya presiden dengan jalur super cepat. Bayangkan saja dari juragan meubel, menjadi WalKot Solo yang dilewati secara normal satu priode, tiba-tiba menjadi sangat populer karena digoreng oleh media gara-gara ESEMKA sehingga berhasil menjadi Gubernur DKI, dan akhirnya nangkring jadi Presiden. Banyak yang mengatakan semua ini bisa terjadi karena Jokowi punya tim pencitraan yang super hebat dan masifnya serangan melalui udara (internet dan media). Padahal, bahkan JK pun sebelumnya pernah mengatakan belum saatnya Jokowi naik menjadi Presiden, belum punya pengalaman.

Nah…

Kenapa anda meragukan kemampuan Agus Harimurti menjadi DKI-1? Dari rekam jejak Agus, aku tidak akan meragukan kepintaran dan kapasitas Agus sebagai pemimpin, Aku percaya Agus adalah seorang yang mampu beradaptasi dengan cepat dari TNI ke sipil, sehingga bisa mengelola DKI dengan lebih baik. Ditambah lagi Agus bakalan didampingi oleh birokrat sejati, bekas walikota, dan kebetulan putri Betawi asli.

Kedua, Faktor Ahok

Aku tidak menyangkal bahwa aku ini adalah fan nya Ahok, bagiku cara Ahok membenahi keruwetan DKI sangat unik, berani, dan frontal. Kata orang preman itu harus dilawan memakai cara preman juga. Dan menurutku ku, Ahok lebih baik daripada pendahulunya.

Tapi cara Ahok menangani Jakarta memerlukan extra waktu, menguras banyak energi yang tidak perlu, dan mengudang banyak musuh karena dinilai arogan, tidak punya sopan santun, hobby marah-marah mencaci maki didepan umum kepada siapa saja.  Ditambah dengan adanya anggapan sebagian kelompok bahwa Ahok telah berkali-kali menghina Islam. Energi yang menolak Ahok ini semakin lama bisa semakin besar dan berpotensi untuk memancing perpecahan dan kerusuhan dalam masyarakat yang bisa berakibat fatal. Jangan pernah meremehkan soal kemungkinan terjadinya kerusuhan ini. Belum lagi kontroversi kebijaksanaan Ahok dan masalah-masalah hukum yang masih menempel kuat ke diri Ahok yang selalu menjadi headline media besar dan ramai menjadi perdebatan di media sosial…… ahh….. capek mengikuti berita keributan Ahok dengan lawan-lawan politiknya.

Aku tidak akan membahas faktor-faktor SARA yang sangat tidak menguntungkan Ahok    ...  :)

Aku percaya karena faktor-faktor Ahok diatas akan membuat Agus Harimurti punya kans besar menjadi DKI-1.

Ketiga, Strategi Kampanye: Contohlah dari Tim kampanye Donald Trump

Saat Donald Trump secara resmi ikut pencalonan pilpres US 2016 ini lewat partai Republik, banyak pihak terutama dari partai Republik dan Demokrat yang tertawa mengejek, meremehkan, bahkan menganggap pencalonan Trump sebagai lelucon saja. Tapi dari poll dan hasil awal primary partai Republik menunjukan kepopuleran Trump mendominasi dibandingkan tokoh lain yang disebut-sebut sebagai calon terbaik partai Republik. Petinggi partai Republik panik dan berusaha mem-bendung popularitas Trump. Tapi usaha ini sia-sia saja. Trump mulus menjadi kandidat partai Republik dengan mengalahkan calon yang lebih dulu dikenal sebagai kandidat kuat dan didukung dana besar seperti Jeb Bush. Bahkan sekarang ini peluang Trump untuk menjadi presiden menjadi lebih besar dengan turunnya popularitas Clinton karena masalah email, kesehatan, dan kerusuhan di Benghazi, Libya.

Koq bisa seorang pengusaha yang punya banyak masalah hukum dan skandal, tidak punya pengalaman politik, punya mulut ember, kasar, dan cenderung rasial…… menjadi kandidat presiden US, si super power dunia? Itu karenaTrump pintar memilih issue yang tepat, yang membuat jutaan pemilih (mayoritas kulit putih) US menjadi simpatisan Trump. Trump yang miskin pengalaman politik justru menjadi menarik orang untuk menjadi simpatisan nya.

Aku berharap agar tim kampanye Agus bisa meniru kepintaran tim Trump untuk mencari issue-issue yang mengena dihati warga DKI, dan akan membuat jutaan warga DKI menjadi simpatisan nya. Tentu saja bukan issue SARA seperti yang dimainkan oleh Trump, ada banyak issue-issue non-sara untuk menyerang Ahok seperti mungkin issue rendahnya serapan anggaran DKI, kasus Sumber Waras, kasus reklamasi, banjir, kemacetan, tabiat Ahok dan lain2..... entahlah. Itu tugas tim kampanye. Para anti Ahok pasti lebih tahu detail-detail yang bisa dipakai untuk menyerang Ahok.

Keempat, Faktor PDIP

Saat PDIP secara resmi mendukung Ahok, PDIP langsung mengambil alih kontrol tim kampanye Ahok dan ditambah dengan adegan pemakaian jaket merah oleh Megawati untuk Ahok, membuat tim kampanye Ahok yang sudah terbentuk dan dukungan dari Parpol selain PDIP menjadi tidak jelas maknanya. PDIP secara terbuka mengatakan kami tidak butuh partai lain .... 

Jangan lupa adanya fakta banyak kader PDIP level menengah-bawah yang sangat bersemangat menentang Ahok, tapi kemudian terpaksa tersingkir dan menerima Ahok walaupun harus menelan muntahan sendiri. 

Citra AHok sebagai kader PDIP, kecenderungan PDIP  menguasai sendiri tim kampanye dengan meremehkan partai lain, dan fakta banyak kader PDIP yang sakit hati karena Ahok, sudah tentu akan menguntungkan Agus

Kelima, Agus Sudah Sangat Populer

Anda-anda yang aktif di sosial media pasti tahu popularitas Agus sebelum resmi ikut Pilkada DKI: sebagai anak presiden, tentara dengan prestasi yang gemilang, dan pria dengan fisik dan wajah yang menawan. Ditambah lagi sang istri yang cantik, Anissa Pohan, juga sangat populer. Agus tidak perlu mengerahkan pasukan Cyber Army besar-besar-an untuk mendongkrak popularitasnya.

Pada akhirnya ....

Santai saja lah cak, tidak perlu caci maki, hina- menghina, berantem sesama teman, apalagi sampai tawuran   .... yang penting itu Pilkada lancar, dan yang menang adalah yang terbaik bagi DKI ....

Salam

Seattle 9/27/2016

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun