Presiden Joko Widodo akhirnya melantik Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI menggantikan Jenderal Gatot Nurmantyo yang akan memasuki masa pensiun. Pelantikan mantan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) digelar di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (8/12/2017).
Jenderal Hadi Tjahjanto adalah Panglima TNI kedua dari Corps Angkatan Udara setelah Djoko Suyanto yang diangkat sebagai Panglima TNI diera Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Menjadi orang nomor satu TNI menjelang tahun politik : Pilkada serentak tahun 2018, dan Pemilu serentak tahun 2019 bukan perkara mudah. Suhu politik akan panas. Tanggung jawab besarnya adalah menjaga keamanan dan ketertiban selama pelaksanaan pesta demokrasi sekaligus menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Jadi diperlukan sinergi, koordinasi dan komunikasi antar dua institusi besar yaitu TNI dan POLRI.
Melihat keakraban antara Kapolri  Tito Carnavian dan Panglima TNI ada harapan bahwa kedepan hubungan dua institusi besar ini makin akrab dan profesional. Seperti yang diungkapkan oleh Jenderal Hadi Tjahjanto bahwa jangan ada panas - dingin lagi TNI POLRI ini menjadi pertanda baik bahwa kedua institusi ini makin solid.
Ini dia pernyataan lengkap Panglima TNI yang saya kutip dari Ripublika. Co.Id:
"Ke depan sudah tidak ada yang panas-dingin. Saya akan berjalan dengan Kapolri beriringan. Di mana wiayah yang terjadi panas dingin, nanti kita akan datang berdua, doakan saja," ujarnya di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (11/12).
Sebagai warga negara kami berharap TNI - POLRI kian solid. Jika sudah demikian maka tak ada celah lagi bagi pihak tertentu untuk mempolitisasi keadaan atau melakukan fitnah. Jika TNI dan POLRI kuat rakyat kuat bangsa dan negara juga kuat tentu akan disegani oleh bangsa asing.
Melihat rangkulan hangat Panglima TNI kepada Jenderal Tito Carnavian bangsa ini terasa makin teduh dan damai. Selamat bertugas, Jenderal.
Salam DamaiÂ
