Setiap orang tentu memiliki kebutuhan yang tak selalu bisa dipenuhi dengan dana yang tersedia. Di saat seperti itulah, kehadiran lembaga keuangan yang aman, tepercaya, dan mudah diakses menjadi dewa penolong.
PT Pegadaian, salah satu lembaga keuangan non-bank milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah lama hadir di tengah masyarakat dengan slogan yang begitu melekat di hati: Mengatasi Masalah tanpa Masalah. Slogan ini bukan sekadar kata-kata, melainkan benar-benar dijalankan dalam roda operasionalnya.
Dahulu pengguna layanan Pegadaian sebagian besar adalah masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah. Mereka datang membawa barang berharga untuk digadaikan.
Hal ini didukung oleh (Kepmenkeu) Keputusan Menteri Keuangan Nomor 39 Tahun 1971. Aturan tersebut mengatur fungsi untuk menyalurkan kredit dengan sistem gadai dalam rangka membina perekonomian masyarakat menengah ke bawah.
Meskipun sebagian besar pengguna jasa pegadaian berlatarbelakang ekonomi menengah ke bawah, mereka memiliki komitmen tinggi menebus barang gadaian tepat waktu.
Hal inilah yang membuat Pegadaian nyaris tidak mengenal istilah kredit macet. Bagi mereka yang pernah bertransaksi, Pegadaian bukan sekadar tempat memperoleh dana segar, tetapi juga tempat di mana kepercayaan dan ketenangan hati diberikan.
Transformasi Layanan
Kini Pegadaian terus bertransformasi. Tidak hanya hadir dengan layanan gadai konvensional. Pegadaian bertransformasi dan berinovasi membuka berbagai produk dan akses digital.
Dengan adanya layanan berbasis aplikasi di gawai (ponsel), konsumen semakin dimudahkan untuk bertransaksi dari mana saja dan kapan saja. Transformasi ini membuat Pegadaian tidak hanya identik dengan Gadai Barang, tetapi juga sahabat finansial yang mendukung banyak kebutuhan masyarakat modern.
Dari ponsel konsumen dapat memilih beragam layanan Pegadaian. Penulis menggunakan layanan Gadai Barang dan Cicil Emas dari ponsel. Notifikasi dari aplikasi Pegadaian mengingatkan selalu, kapan tagihan pembayaran terakhir dilunasi.
Notifikasi yang langsung ke layar ponsel jadi mengingatkan penulis untuk membayar tagihan tepat waktu. Pegadaian juga memiliki layanan whats app konsumen. Konsumen dapat bertanya beragam layanan melalui no WA resmi Pegadaian.
Pengalaman Nyata Bersama Pegadaian
Penulis adalah seorang pelaku usaha air mineral galon dari berbagai merek. Dalam perjalanan usaha ada masa di mana permodalan harus ditambah untuk menjaga kelancaran operasional.
Di saat seperti itu, penulis sering menggunakan jasa Gadai Barang di Pegadaian. Prosesnya cepat, mudah, dan tidak berbelit. Barang berharga yang digadaikan aman tersimpan. Berkat dana segar yang diperoleh benar-benar membantu usaha tetap sehat berjalan.
Pengalaman pribadi ini membuat penulis semakin yakin telah menjatuhkan pilihan tepat. Apalagi, penulis juga pernah menyaksikan langsung tetangga beda perumahan dengan penulis (seorang pengusaha mebel) dengan skala usaha menengah turut menjadi sahabat setia Pegadaian.
Ia bercerita bahwa saat harus memenuhi pesanan besar, tambahan modal dari Pegadaian menjadi solusi cepat yang menyelamatkan arus kas usahanya. Tanpa itu, ia mungkin terlambat memenuhi pesanan dan kehilangan kepercayaan konsumen.
Kisah-kisah seperti ini membuat semakin memantapkan hati untuk tidak tergoda oleh pinjaman online (pinjol) yang kerap mengiming-imingi kemudahan, namun pada akhirnya menjerat dan bahkan mampu mematikan orang (kasus bunuh diri), termasuk usaha orang tersebut.
Pegadaian memberi jalan keluar yang nyata, sehat, dan aman bagi siapa pun yang membutuhkan modal atau solusi keuangan mendesak.
Cerita Sahabat: Pegadaian MengEMASkan Indonesia
Selain pengalaman pengusaha mebel di sekitar rumah dan penulis sendiri. Ada pula kisah inspiratif lain dari Bapak Taufiq Hidayat dan Ibu Riza Fauziyah yang merasa sangat terbantu dalam memajukan kembali usahanya yang sempat terpuruk. Kisah mereka dapat disaksikan di akun (IG) instagram @pegadaian_id.
Dalam unggahan video di akun tersebut, mereka mengisahkan tentang menggadaikan emas di Pegadaian. Mereka percaya bahwa Pegadaian adalah mitra usaha pembiayaan terbaik yang bisa memberikan harapan untuk bangkit.Â
Kisah berikutnya dari IG @pegadaian_id mengangkat kisah dari Bapak Didi Tarsidi dari Jawa Barat. Kisah bermula kala istrinya sakit. Lalu, gadai barang untuk membeli obat sang istri. Â
Selanjutnya, Pak Didi mendapatkan penjelasan terkait investasi emas hingga ia memutuskan mulai mengambil Cicil Emas. Seperti peribahasa sedikit demi sedikit lama lama menjadi bukit. Emas yang didapatkan Pak Didi digadaikan kembali untuk modal usaha.
Berkat itu, ia mampu mengembangkan usahanya hingga kini menjadi pengusaha sukses. Siapa sangka, Cicil Emas Pegadaian dapat menjadi pilihan untuk mewujudkan impian.
Saat penulis butuh tambahan modal untuk menambah produk di usaha penjualan air mineral galon, pegawai Pegadaian UPC Kelapa Dua, Jln. Dayung Raya, Kab. Tangerang tak lupa selalu menjelaskan tentang layanan Cicil Emas.
Berkat penjelasan yang detail dan ramah membuat penulis pun mengambil layanan Cicil Emas. Program Cicil Emas dari Pegadaian sungguh mulia demi semakin menjangkau banyak orang sehingga Pegadaian MengEMASkan Indonesia dapat tercapai.
 "Kalau bukan karena Pegadaian, mungkin usaha penulis lama berkembang. Bersyukur ada Pegadaian yang tepercaya di saat-saat genting."
Pilihan Cerdas: Hilangkan Cemas
Dari berbagai kisah nyata tersebut. Nyata terlihat bahwa Pegadaian bukan sekadar lembaga gadai, melainkan sahabat keuangan yang hadir di setiap lapisan masyarakat.
Mulai dari skala individu/ perorangan, pelaku usaha kecil hingga pengusaha menengah, semuanya dapat merasakan manfaat yang nyata.
Ulang tahun Pegadaian bukan hanya perayaan bagi perusahaan, tetapi juga momentum refleksi bahwa selama puluhan tahun lembaga ini telah menjadi bagian penting dari perjalanan finansial bangsa.
Dengan terus berinovasi dan menjaga kepercayaan, Pegadaian akan selalu menjadi pilihan cerdas bagi masyarakat. Jika ada masalah keuangan yang harus segera diatasi, maka jangan ragu ke Pegadaian. Pegadaian telah terbukti mampu menjadi solusi. Mengatasi masalah tanpa masalah.
Referensi
Anisa Prasetya Putri Kartini. https://www.tempo.co/ekonomi/menjelang-pegadaian-124-tahun-di-indonesia-sejarahnya-dimulai-sejak-zaman-voc-1192602. Diakses 28 September 2025.
https://sahabat.pegadaian.co.id/simulasi/simulasi-cicil-emas/personal. Diakses 28 September 2025.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
