Mohon tunggu...
Bona Ventura Ventura
Bona Ventura Ventura Mohon Tunggu... Guru - Kontributor buku antologi: Presiden Jokowi: Harapan Baru Indonesia, Elex Media, 2014 - 3 Tahun Pencapaian Jokowi, Bening Pustaka, 2017 | Mengampu mapel Bahasa Indonesia, Menulis Kreatif, dan media digital

#Dear TwitterBook, #LoveJourneyBook @leutikaprio

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Berasuransi: Semudah Tersenyum

9 Mei 2015   22:22 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:12 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu ketika masalah menghampiri diriku, karena DP (down payment) uang muka rumah kurang. Teringat pada polis asuransi saya yang sudah lewat dari 5 tahun. Kebetulan polis asuransi saya bukan hanya asuransi jiwa, melainkan juga terdapat instrumen investasi. Segera saya menghubungi agen asuransi untuk menanyakan apakah bisa mengambil uang asuransi untuk tambahan uang muka rumah. Tanpa bertele-tele ia menanyakan berapa uang yang hendak diperlukan. Lalu, ia mencatat nomor rekening bank untuk pihak asuransi mentransfer.

Selang dua hari ada SMS masuk dari pihak asuransi yang memberitahukan sudah mentransfer dana yang saya butuhkan. Akhirnya uang muka rumah dapat saya lunasi. Kini rumah idaman pun sudah saya tempati.
Selain asuransi pertama, saya juga memiliki asuransi kedua sejak tahun 2012 dari sebuah perusahaan asuransi yang 80% sahamnya dimiliki oleh pihak Australia. Sang agen asuransi berhasil membujuk saya untuk menyisihkan uang 10 ribu perhari dikalikan 30 hari, itulah polis asuransi kedua yang saya beli. Kedua asuransi tersebut merupakan salah satu cara “sedia payung sebelum hujan” alias untuk berjaga-jaga. Kedekatan sang agen dengan calon nasabah yang berbicara dari hati ke hati merupakan faktor penambah hingga membulatkan tekad saya untuk berasuransi.

Masih rendahnya kesadaran berasuransi dan kepemilikan polis asuransi di Indonesia menjadi tantangan industri asuransi. OJK bersama AAJI dan AAUI membuat produk generik khusus, yakni asuransi mikro (Kompas, 27 Maret 2015). Asuransi mikro dibuat agar produk asuransi dapat menjangkau masyarakat berpenghasilan rendah. Asuransi mikro produknya mudah diperoleh, harganya ekonomis dan klaim atau santunan bisa segera diselesaikan. Beragamnya pilihan berasuransi semakin memudahkan konsumen dalam menjatuhkan pilihan. Hari gini belum berasuransi?
Daftar Pustaka
Isworo L. Brigitta dan Irma Tambunan. Mereka Tempat Solberg Belajar. Kompas 30 April 2015.
Koestanto D. Benny. Asuransi Jiwa: Premi Baru Turun, Jumlah Nasabah Naik. Kompas 20 Maret 2015.
-----, Industri Asuransi: Menggarap yang Mikro. Kompas 27 Maret 2015.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun