Mohon tunggu...
Masbom
Masbom Mohon Tunggu... Buruh - Suka cerita horor

Menulis tidaklah mudah tetapi bisa dimulai dengan bahasa yang sederhana

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Puisi | Akhir dari Sebuah Cerita

23 September 2019   16:05 Diperbarui: 12 Oktober 2019   19:19 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku sebenarnya ingin menulis dan bercerita kepada senja tentang sebuah rasa yang menggelora di batas cakrawala.
Rasa tentang kamu dan tentang segala hal yang ada hubungannya dengan kamu.
Tapi senyumu itu membuatku tidak tahu harus memulainya dari mana.

Kamu sengaja mendekat untuk membuat adrenalinku semakin meningkat.
Tapi secarik kertas dan sebatang pena itu terus saja menari-nari dan berputar di jemariku tanpa meninggalkan jejak di lembaran jiwa.
Di sampingmu tidaklah mudah merangkai kata. Memandangmu tidaklah mudah untuk menulis angan.

Seperti maumu jangan seperti keinginanku, itu pesanmu, tapi aku tidak peduli.
Halus lembut napasmu, kerling indah bola matamu, itu yang aku rasa.
Rasa yang seharusnya menjadi cerita indah kita berdua. Tapi rasa itu tidak boleh aku ceritakan lagi kepada senja.

Lalu aku harus bagaimana?

Baiklah akan kutulis sebuah cerita sederhana yang lain, meski itu masih tentang kamu, kekasih gelapku.

Solo.23.09.2019

Bomowica

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun