Mohon tunggu...
Masbom
Masbom Mohon Tunggu... Buruh - Suka cerita horor

Menulis tidaklah mudah tetapi bisa dimulai dengan bahasa yang sederhana

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Puasa dan Hakikat "People Power" yang Sesungguhnya

20 Mei 2019   22:18 Diperbarui: 21 Mei 2019   18:53 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alloh bahkan telah memberikan banyak kemudahan pada kita. Puasa ini akan membelenggu setan yang senantiasa merayu dan menghasut hati kita untuk berbuat hal-hal yang dilarang oleh-Nya yang sekiranya dapat mengurangi pahala puasa kita.  Sehingga pada bulan Ramadhan ini kita benar-benar bertarung melawan nafsu-nafsu kotor kita sendiri.

Puasa merupakan wujud penghambaan seorang manusia (ketertundukannya) pada kebesaran Ilahi. Puasa apabila dilaksanakan dengan benar seperti apa yang telah diajarkan dan dicontohkan semua oleh Rasululloh SAW, dapat membawa manusia pada derajat takwa, yaitu puncak kualitas keimanan (tingkat keimanan tertinggi). Karena puasa berfungsi sebagai empowering atau penguatan/pemberdayaan diri seorang manusia dalam meyakini Tuhannya sebagai sumber segala kebenaran.

Orang-orang yang mencapai derajat takwa akan mempunyai potensi kekuatan (power) berupa hati nurani dan akal untuk pencerahan dirinya. Mereka akan mampu menundukkan nafsu-nafsu kotor yang bertentangan dengan ajaran agama yang dianutnya. Sehingga mereka mampu menyelaraskannya dengan nilai-nilai universal yang berlaku di masyarkat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Orang-orang yang memeluk agama dan beragama dengan benar pada hakikatnya bertujuan mencari kedamaian dan keselarasan hidup di dunia dan di akhirat. Merekalah orang-orang yang mempunyai kekuatan (people power yang sesungguhnya) bukan orang-orang yang hanya memanfaatkan kekuatan orang banyak untuk mencapai tujuannya.

Selamat berpuasa dan semoga kita termasuk people power yang sesungguhnya.

Sumber bacaan:

Solopos edisi 13 Mei 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun